
edisiana.com – Striker Liverpool Luis Diaz menangis saat bertemu ayahnya Luis Manuel Díaz menangis setelah dibebaskan oleh pemberontak setelah menyandera dia selama 12 hari. Mereka lalu berpelukan.
Penculikan Luis Manuel Díaz oleh Tentara Pembebasan Nasional (ELN) menimbulkan kemarahan di Kolombia dan luar negeri. ELN mengatakan mereka telah menculik pria berusia 58 tahun itu dan istrinya untuk mendapatkan uang tebusan.
Kelompok tersebut segera melepaskan istrinya, Cilenis Marulanda, ketika polisi mendekatnya. Tapi para pembrontak itu tetap membawa pelatih sepak bola amatir itu ke pegunungan terdekat dengan todongan senjata.
Pemimpin ELN menggambarkan penculikan pelatih populer itu sebagai sebuah kesalahan. Mereka menegaskan bahwa penculikan untuk mendapatkan uang tebusan bukanlah pelanggaran terhadap gencatan senjata yang ditandatangani awal tahun ini.
Melansir BBC, kelompok gerilya membebaskan Manuel Díaz pada Kamis lalu kepada pejabat PBB.
Kemudian pada hari itu dia bertemu kembali dengan istrinya dan anggota keluarga lainnya.
Luis Díaz telah terbang ke Kolombia untuk berlatih bersama tim nasional menjelang kualifikasi Piala Dunia melawan Brasil pada Kamis malam di Kolombia.
Pemain tersebut melewatkan dua pertandingan Liverpool saat ayahnya ditahan oleh pemberontak. Lantas diturunkan dalam pertandingan Liga Utama Inggris melawan Luton pada 5 November.
Dia mencetak gol di masa tambahan waktu, ia menarik kaus Liverpoolnya dan memperlihatkan kaus di bawahnya yang bertuliskan,”Bebaskan ayah.”(maq)