Bola, edisiana.com – Kekuasaan Sean Dyche akhirnya runtuh setelah menjabat sebagai manajer Burnley hampir 10 tahun. Padahal mereka tengah kritis berjuang untuk bisa bertahan di Liga Premier.
Selama masa kemenajeran Dyche di Turf Moor pada 2012 Burnley mengamankan dua promosi dari Championship. Kemudian mencapai dua kali finis di Liga Premier dan lolos ke Eropa untuk pertama kalinya dalam 51 tahun.
Tapi musim ini mereka mengalami masa depan suram. Cuma memenangkan empat pertandingan dan tergelincir ke tempat degradasi, Empat poin di belakang Everton yang berada di urutan ke-17 dengan delapan pertandingan tersisa.
The Clarets mengamankan kemenangan penting 3-2 atas rival degradasi Everton pada awal bulan ini. Namun kalah lagi 2-0 dari tim peringkat terbawah Norwich City pada hari Minggu dalam pertandingan terakhir Dyche sebagai pelatih.
Ketua Burnley Alan Pace mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih pada kepada Sean dan stafnya atas pencapaian mereka di Klub selama dekade terakhir.
“Selama waktunya di Turf Moor, Sean telah menjadi kredit baik di dalam maupun di luar lapangan, dihormati oleh pemain, staf, pendukung, dan komunitas sepak bola yang lebih luas,” ucapnya seperti dikutip dari Metro pada Jumat ini.
Namun, ia menambahkan, hasil musim ini sangat mengecewakan, meskipun ini adalah keputusan yang sangat sulit. Dengan delapan pertandingan penting musim tersisa.
“Kami merasa perubahan diperlukan untuk memberi skuat peluang terbaik untuk mempertahankan status Liga Premiernya,” imbuh Alan Pace.
Dia menjelaskan proses penggantian Sean telah dimulai dan pengumuman lebih lanjut akan dibuat untuk pendukung pada waktunya.
Untuk sementara ini, ujarnya, asisten manajer Ian Woan, sebagai pelatih tim utama. Sedangkan Steve Stone dan pelatih kiper Billy Mercer juga telah meninggalkan Burnley.
Pada akhir pekan ini Burnley akan menghadapi West Ham yang baru saja lolos semifinalis Liga Eropa.(maq)