Bola, edisiana.com – Walau pun kalah Louis van Gaal tetap memuji anak asuhnya yang berjuang sampai titik terakhir. Sebagai pelatih dia bangga.
Belanda melakukan comeback dramatis dengan dua gol telat untuk menyamakan kedudukan 2-2 setelah 90 menit.
Hingga bertanding melalui perpanjangan waktu, di mana skor tetap sama sampai peluit akhir di Stadion Lusail.
Cuma mereka menyia-nyiakan dua penalti pertama mereka dan kalah dalam adu penalti 4-3.
“Saya telah meminta para pemain untuk melatih adu penalti di klub dan mereka melakukannya. Merupakan pencapaian yang fantastis untuk bangkit dari 0-2 menjadi 2-2 tetapi kemudian kalah dalam adu penalti itu sulit,” kata van Gaal dinukil dari ESPN pada Sabtu, 9 Desember.
“Saya tidak bisa menyalahkan diri saya sendiri. Saya pikir, kami mempersiapkan segalanya. Para pemain saya berjuang sampai darah akhir,” imbuhnya menjelaskan.
Menurut dia, tim besutannya telah memberikan segalanya dalam pertandingan itu. “Saya sangat bangga, kami tidak kalah dalam 20 pertandingan,” ujar Van Gaal menerangkan tentang rekornya dalam periode ketiganya sebagai pelatih Belanda.
Van Gaal mengakui kalau Argentina lebih beruntung daripada timnya saat adu penalti. “Dalam adu penalti kami melewatkan dua penalti pertama dan itu memberi tekanan pada penendang penalti lainnya. Ini masih lotere dan untungnya bagi mereka Argentina mereka menang,” tambahnya.
Pelatih berusia 71 tahun itu menjelaskan sempat mengubah beberapa kali taktik kala telah tertinggal 2-0.
“Kami kemudian mengubah taktik kami tiga kali di babak kedua. Dan berjuang luar biasa keras untuk bangkit dari defisit 2-0 melawan Argentina yang bertahan dengan sangat baik,” tuturnya.
Van Gaal juga merasa Belanda kehilangan inisiatif di perpanjangan waktu karena kelelahan.
“Kami pikir kami akan menang adu penalti karena latihan yang telah kami lakukan,” ucapnya.(maq)
