Everton Babak Belur, Klub Rugi Besar dan Terancam Kena Sanksi

579
Pemain belakang Manchester City berhasil menepis bola sundulan pamain Everton. Foto: APPhoto

Bola, edisiana.com Everton babak belur. Setelah kalah besar dari Tottenham Hotpurs dan kehilangan sponsor kini dikabarkan terancam terkena pengurang poin. Sebab klub ini mengalami kerugian besar. 

Senin dinihari, 7 Maret tim asuhan Frank Lampard kalah 5-0 melawan Spurs di kandangnya sendiri. Akibatnya berada di tepi zona degradasi. Hanya beda satu poin Burnley yang sudah masuk zona degradasi. 

Hanya saja The Toffees memiliki satu pertandingan tersisa atas Burnley, dan dua di atas Watford dan Norwich City.

BACA JUGA:  Saka Jadi Korban Kemenangan Arsenal 4-0 Atas Ipswich

Media MailOnline memberitakan bahwa Everton sedang bersiap- siap mendapat sanksi dari Liga Premier karena diperkirakan mengalami kerugian lebih dari £100 juta.  

Dalam berita itu pada bulan ini Everton menyerahkan laporan keuangan terbaru mereka kepada pihak Premier Lague. 

Laporan tersebut mengklaim bahwa antara 2017 dan 2020, Everton membukukan kerugian gabungan lebih dari £ 260 juta. Hal ini tentu melanggar batas Liga Premier sebesar £ 105 juta selama periode tiga tahun.

BACA JUGA:  Barcelona Beri Lampu Hijau kepada MU untuk Melepas Dua Pemainnya

Dari  aturan yang  telah diundangkan pada tahun 2013, bahwa klub yang melampaui batas kerugian akan menghadapi pengurangan poin.

“Jika orang melanggar 105 juta poundsterling, kami akan mencari kisaran sanksi tertinggi – pengurangan poin,” kata  mantan kepala eksekutif Liga Premier Richard Scudamore seperti dilansir Metro pada Selasa kemarin. 

Sejauh ini tidak ada klub Liga Premier yang ditemukan melanggar aturan keuangan tersebut. Aturan laba dan keberlanjutan telah diubah sebagai tanggapan terhadap pandemi virus corona karena periode penilaian tiga tahun telah diperpanjang menjadi empat tahun.  Rata-rata akan mengambil alih dua periode keuangan yang terkena dampak Covid.

BACA JUGA:  Merasa Gagal, Pelatih Lazio Mengundurkan Diri

Everton melihat keuangan mereka terpukul minggu lalu setelah mereka menangguhkan kesepakatan sponsor mereka dengan tiga perusahaan yang dimiliki oleh Alisher Usmanov, yang kini telah diberi sanksi oleh Pemerintah Inggris.(maq)

BAGIKAN