edisiana.com – Gary Neville menilai Manchester United, Liverpool dan Arsenal berusaha keras agar Liga Premier menghukum Manchester City, karena mereka iri dengan juara bertahan.
Neville menegaskan peraturan financial fair play saat ini akan selalu melihat klub sepak bola yang sama di bagian paling atas piramida.
Klub yang lebih kecil, tambahnya tidak dapat bersaing dengan aliran pendapatan mereka bahkan ketika dibeli oleh pemilik yang sangat kaya.
Diduga City melakukan pelanggaran keuangan dari September 2009 hingga musim 2017-18. Juara bertahan itu mampu melejit ke elite Liga Inggris bersama Liverpool, Arsenal, Chelsea dan Manchester United.
City sejak itu telah menorehkan banyak trofi domestik dan salah satu tim yang paling patut ditiru di dunia sepak bola, dipimpin oleh pelatih kepala terkenal Pep Guardiola.
“Ada rasa hormat yang besar terhadap Manchester City selama tujuh atau delapan tahun terakhir. Dalam hal apa yang telah kita lihat di lapangan,” jelas Neville dilansir Daylimail pada hari ini.
Menurutnya, klub seperti Manchester United, Liverpool, Arsenal – klub besar bersejarah dan tradisional, hanya iri dan tidak menyukai dengan apa yang mereka lakukan.
Neville melanjutkan bahwa dia merasa simpati terhadap City. “Di sisi keuangan, saya memiliki simpati untuk Manchester City,” ujar mantan pemain Manchester United itu.
Dia juga menjelaskan tahun 1992, 1993, 1994, Jack Walker, mantan pemilik Blackburn melakukannya sebagai doping finansial.
“Namun itu dianggap sesuatu yang sama sekali berbeda karena dia adalah seorang pengusaha lokal yang memompa uang ke klubnya,” paparnya.(maq)
