Bola, edisiana.com – Pelatih Spanyol Luis Enrique mengaku kalau kiper Maroko Yassine Bounou hebat. Padahal tiga eksekutor La Roja merupakan penendang andalan.
Menurutnya, dia memilih tiga penendang penalti pertama, yang merupakan spesialis terbaik di lapangan. Tapi semuanya gagal totol menjalankan tugas.
“Bounou adalah penjaga gawang yang spektakuler dalam aspek ini; dia memiliki persentase yang tinggi dalam membaca tendangan lawan ke kanan. Dia hebat,” kata Enrique dinukil dari ESPN pada Rabu ini.
Kekalahan ini adalah kedua kalinya dalam beberapa Piala Dunia. Yang mana Spanyol tersingkir dalam adu penalti. Sebelumnya kalah dari tuan rumah Rusia dari titik penalti pada 2018.
Mantan manajer Barcelona itu menyesali ketidakmampuan timnya memanfaatkan keunggulan besar mereka dalam penguasaan bola dari pertandingan tersebut.
“Sepak bola adalah olahraga yang luar biasa dan penuh gairah, tetapi sebuah tim bisa menang tanpa menyerang,” ujar Luis Enrique.
“Maroko menyerang sekali atau dua kali dan berbahaya, tapi kami mendominasi permainan sepenuhnya, dan mencoba menciptakannya,” tambahnya.
Catatan pertandingan Spanyol menyelesaikan 988 dari 1.063 operan menjadi 238 dari 331 untuk Maroko. Spanyol memiliki keunggulan 63 persen dalam penguasaan bola.
“Kami ingin menciptakan lebih banyak. Itu sulit bagi kami. Kami memiliki 11 tembakan, saya pikir, tetapi sedikit yang mengarah ke gawang,” ucapnya.
Spanyol memiliki skuad termuda ketiga di Piala Dunia, dengan Gavi , 18 tahun dan Pedri , yang berusia 20 tahun. Sedangkan penyerang berusia 20 tahun Ansu Fati dan Nico Williams yang masuk dari bangku cadangan.
“Kami harus mengucapkan selamat kepada para pemenang,” pungkas Luis Enrique.(maq)
