Bola, edisiana.com – Pep Guardiola mengatakan dia adalah orang pertama yang menginginkan gelar Champions dibandingkan yang lain. Bahkan dia ingin tiap tahun menciptakan gelar itu.
“Pemilik klub tidak meminta saya. Tentu saja mereka menginginkannya. Saya yang pertama menginginkannya. Tapi itu sama dengan Munich dan Barcelona di mana saya memenangkannya dua kali,” kata Guardiola dikutip dari Mirror pada hari ini.
“Bahkan setiap tahun saya ingin memenangkan keempat gelar. Dan jika saya seorang manajer dalam 30 atau 40 tahun, saya ingin memenangkan Liga Champions setiap musim,” imbuhnya lagi.
Menurutnya saat melatih dì Catalan dia merasa tidak mengalami kegagalan. Dan baru di Bayern Munchen selama tiga tahun tidak merasa kemenangan di Liga Champions.
“Kami ingin memenangkannya, tetapi pada saat yang sama saya bukan penguasa alam semesta. Kami mencoba melakukannya. Kami lebih dekat musim lalu dan kami akan mencoba lagi musim ini. Tapi saya sadar betapa sulitnya lawan dan betapa sulitnya kompetisi ini,” ucapnya.
Guardiola memang bukan penguasa alam semesta, namun Pep adalah raja dari semua yang dia survei di Etihad. Soriano, Begiristain dan ketua Khaldoon Al Mubarak memberinya kebebasan yang hanya bisa dia impikan di Barca dan Bayern.
Guardiola tahu bahwa tekanan untuk sukses sama halnya di Manchester. “Pertama, jelas, saya masih di sini karena kami menang. Kalau tidak, saya tidak akan berada di sini,” tuturnya mengakui ada tekanan dari klub.
Tapi, lanjut dia, tekanan itu adalah wajar dalam sebuah klub. Sebab sepak bola sekarang sudah menjadi bisnis.
“Saya memiliki profesional yang baik di sini yang juga teman saya dan teman-teman saya tidak bodoh. Ini adalah bisnis dan mereka membutuhkan hasil. Jadi saya di sini karena kami menang. Tapi kami menang bersama dan inilah alasan saya di sini,” ungkapnya memberikan alasan.
Sejauh ini kata Pep, dia menyukai pekerjaan yang ditekuni sejak berada dì Barcelona. Dan selama tujuh tahun dì Manchester City, Pep belum merasa mengalami masalah berarti.
“Jelas jika ada masalah saya tidak akan berada di sini selama tujuh tahun. Jadi semuanya cair. Saya cukup yakin saya bahagia di sini dan pada akhirnya saya akan bertahan,” sambungnya.
Guardiola memberikan petunjuk menggiurkan bahwa dia akan bertahan di City selama dia yakin bisa meningkatkan tim.
Buktinya ada restrukturisasi signifikan dari skuadnya musim panas ini, dengan Raheem Sterling, Fernandinho, Gabriel Jesus dan Oleksandr Zinchenko diizinkan pergi untuk memberi ruang bagi Erling Haaland , Kalvin Phillips dan Julian Alvarez.
“Saya selalu berpikir bahwa setelah lima atau enam tahun bersama kita perlu mengganti manajer atau mengganti beberapa pemain. Ada baiknya untuk berubah, menyegarkan semua orang, pemain lama, pemain baru, membawa energi baru dan keinginan baru,” jelasnya.(maq)