Bola, edisiana.com – Pemain Atletico Madrid, Koke dan Oblak langsung menanggapi kritikan Pep Guardiola setelah Manchester City hanya unggul 1-0 melawan Atletico.
“Saya cinta dengan sejarah sejak prehistory. Bangga menjadi Atleti,” Koke menanggapi komentar Pep Guardiola melalui Instagram yang diposting pada Rabu malam, dengan gambar lencana Atletico Madrid.
Dalam komentarnya Guardiola awalnya memuji keefektifan pendekatan Atletico, menggambarkan tim Diego Simeone sebagai ahli dalam bertahan bersama dan duduk dalam.
“Mereka memainkan 5-5, dua baris lima. Dalam prasejarah, sekarang, dan dalam waktu 100.000 tahun, menyerang 5-5 sangat sulit,” lanjut Guardiola pada sesi wawancara dengan Movistar .
“Tidak ada ruang. Mereka sangat kompetitif, mereka bertahan dengan baik. Sulit, dan harus memiliki kesabaran,” imbuh Pep lagi.
Orang – orang di Madrid menilai komen Pep itu sebagai kritikan. Yang maksud Atletico sebagai tim kuno.
Sementara itu pelatih Atletico Diego Simeone mengatakan timnya menerapkan permainan taktis saat melawan Manchester City di Etihad pada Rabu kemarin.
“Kami mencoba untuk menjaganya tetap ketat dan menggunakan serangan balik. Dan ini ampuh, mereka tidak mendapatkan tembakan tepat sasaran di babak pertama, tetapi kami juga tidak bisa melukai mereka. Itu adalah permainan yang sangat taktis,” ujar Simeone menerangkan.
Penjaga gawang Atletico Oblak menambahkan jika timnya melayani permainan Manchester City itu sama saja dengan bunuh diri.
“City bermain seperti itu, mereka memiliki banyak penguasaan bola melawan semua orang, bukan hanya kami. Jika diikuti permainan mereka itu gila, mereka akan menghukum kami. Untungnya kami tetap tenang dan menutup ruang. Kami kalah tapi belum selesai,” tuturnya.
Catatan pertandingan Atletico tidak ada satu pun melakukan tembakan ke gawang City selama pertandingan.
Sedangkan City mendominasi 70 persen penguasaan bola. Bruyne dkk sendiri hanya berhasil melakukan dua tembakan tepat sasaran. Satu di antaranya gol.(maq)