edisiana.com – Posisi O’Neil berada di ujung tanduk. Apalagi usai kekalahan memalukan 4-0 di Everton pada tanggal 4 Desember. Akibatny para penggemar marah terhadap manajer dan para pemainnya.
Pertandingan Wolves berikutnya adalah di West Ham pada hari Senin mendatang. Dan saat ini, hal utama yang membuat O’Neil tetap bertahan di posisinya adalah kurangnya pengganti yang cocok.
Ketika pembicaraan dengan Potter terjadi, mantan bos Brighton dan Chelsea itu diperkirakan tidak yakin Wolves memiliki kemampuan untuk tetap keluar dari Championship. Sebab ruang gerak yang terbatas di bursa transfer Januari .
“Saya hanya bisa terus maju sampai keadaan berubah. Saya mengikuti latihan pagi ini,” ujar O’Neil seperti dilansir Daily Mail pada hari ini.
“Saya tidak peduli sedikit pun tentang masa depan saya, hanya masa depan klub. Saya tahu besarnya tugas ketika saya mengambil alih dan sejak itu menjadi lebih sulit dengan banyaknya pemain yang kami tinggalkan,” terangnya menambahkan.
Meskipun Wolves berhasil mengklaim kemenangan atas Southampton dan Fulham pada bulan November, serta bermain imbang dengan Brighton dan Crystal Palace, reputasi O’Neil anjlok lagi saat timnya kebobolan delapan gol dalam dua pertandingan melawan Bournemouth dan Everton.
“Kami sedang bersiap menghadapi West Ham. Saya tahu betapa berartinya hal ini bagi para penggemar. Mereka memberikan banyak waktu dan uang untuk mendukung klub,” ujarnya.
Mail Sport memahami bahwa hierarki telah menilai calon manajer baru sejak sebelum jeda internasional November dan diperkirakan ada diskusi awal dengan Potter.
Performa Wolves menurun drastis pada paruh kedua musim lalu di tengah krisis cedera dan kapten Max Kilman dijual ke West Ham pada musim panas.
Sementara Pedro Neto, pemain penyerang terbaik klub pindah ke Chelsea.(maq)
