edisiana.com – Chelsea akhirnya menang. Menjamu tamu Leeds United dì Stamford Bridge pada Sabtu malam, 4 Maret.
Kemenangan 1-0 disambut tepuk tangan oleh fans yang memadati tribun stadion. Sambutan hangat itumenggantikan ejekan dari minggu-minggu sebelumnya.
Para pemain, diliputi senyuman, saling berpelukan saat mereka meninggalkan lapangan. Kondisi ini wajar mengingat kemenangan pertama mereka dalam tujuh minggu terakhir.
Sejak Graham Potter mengambil alih September lalu, berada di bawah tekanan besar setelah serangkaian kekalahan tanpa gemilang dan hasil imbang tanpa warna.
Sementara, Todd Boehly dari Amerika dan konsorsium telah menghabiskan sekitar £ 300 juta di jendela transfer Januari. Kemenangan ini menambah harapan mereka.
Tapi Potter kesulitan mengubah rangkaian bakatnya yang mahal menjadi kekuatan penyerang yang efektif.
Hanya mencetak 24 gol dalam 25 pertandingan bukanlah tingkat serangan yang diharapkan dari klub yang dulu pernah juara Liga Inggris dan Champions pada tahun 2021.
Jadi, meski kemenangan hari Sabtu kurang spektakuler, itu mengubah sikap Potter pascapertandingan.
“Ini kemenangan besar. Kami senang dengan kemenangan itu pasti karena kami mengalami periode yang sulit,” kata Potter seperti dilansir ESPN pada hari ini.
Fofana yang mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut, baru memecahkan kebuntuan di awal babak kedua.
“Itu memberi kami kepercayaan diri… saat kami bersiap untuk pertandingan besar pada hari Rabu nanti,” ujarnya.
Chelsea akan menghadapi Dortmund di babak 16 besar Liga Champions pada hari Rabu, dan perlu mengembalikan defisit 1-0 dari leg pertama. (maq)