Batam, edisiana.com – Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum, menegaskan Batam memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan seperti kemaritiman hingga pariwisata.
“Seperti di Pulau Pengalap dikembangkan sebagai pulau pariwisata yang investasinya sekitar Rp10 triliun,” kata Syamsul sebagaimana dilansir mediacenter.batam.go.id pada Kamis, 3 Desember 2020.
Pernyataan Pjs Wali Kota Batam itu diutarakan saat menerima Asisten Deputi Kerjasama Regional dan Subregional Kementerian Koordinator Perekonomian RI, Neti Murhani di kantor Wali Kota Batam.
Neti Murhani datang terkait Batam menjadi pilot project green city sejak 2016 lalu dan kerjasama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
Menurut Syamsul, industri dan pembangunan yang ada di Batam harus berkonsep kota hijau. Dan sudah ada Green Planning dan Design.
“Setiap pelebaran jalan yang dilakukan Pemko Batam selalu mementingkan penghijauan. Bahkan setiap satu pohon ditebang, ditanam dua pohon,” tuturnya.
Selain itu, sejumlah taman hijau terbuka sangat banyak tersebar di sejumlah tempat. Di Batam juga adanya komunitas masyarakat yang peduli penghijauan serta pemanfaatan energi ramah lingkungan.
Kedepan ada beberapa rencana Batam untuk mewujudkan green city. Yakni pembangunan monorel, penggunaan mobil listrik hingga perluasan pemanfaatan gas bumi.
“Kita juga mendorong adanya Perda Green Building. Dengan begitu, semua pembangunan di Batam harus berdasarkan konsep green building,” kata dia.(maq)