Batam, edisiana.com – Pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Bengkong Sadai, merupakan bentuk dari upaya dari pemerintah untuk mengamankan lingkungan. Sebab jika ingin membangun industri di Kota Batam, syaratnya adalah kota ini harus bersih dan tersedia fasilitas pengelolaan limbah yang baik.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi dalam rilisnya pada Senin, 1 Februari 2021. Rudi, mengatakan, dari 7 hektare luas tanah yang dimiliki IPAL Bengkong Sadai, baru 3 hektare lahan yang dimanfaatkan.
Ia berharap, 4 hektare yang tersisa dapat segera dibangun fasilitas IPAL BP Batam. “Fokus kami adalah bagaimana pengelolaan air limbah di Kota Batam per kecamatan dapat terakomodir. Karena saat ini baru 11.000 rumah di Batam Center yang sudah tersambung dengan IPAL BP Batam,” ujar Rudi.
Menurutnya, apabila IPAL BP Batam sudah mengakomodir seluruh rumah di Batam, penggunaan septic tank di rumah-rumah dapat diminimalisir.
Selain itu, ia menambahkan, saat ini, masih didapati pembuangan ke laut limbah bersih yang telah dikelola.
Rudi berharap, seluruh limbah dapat dikembalikan ke darat agar diolah menjadi pupuk kompos dan air bersih.(maq)