edisiana.com – Julian Nagelsmann memiliki taktik jitu saat menghadapi Denmark, kendati dalam kecemasan. Ia bersikokoh dengan naluri pelatihnya, dengan memasukkan Leroy Sané sebagai starter dan tetap mencadangkan Niclas Füllkrug.
Untuk pertandingan ini, ia membuat keputusan mengejutkan. Mengeluarkan Florian Wirtz dari tim demi Leroy Sané dan juga menolak seruan untuk memberikan Niclas Füllkrug, super-sub pencetak gol Jerman, sebagai starter pertama di pertandingan versus Denmark.
“Melawan Swiss, kami tidak melakukan sprint dan memberikan kedalaman yang cukup,” ucap Nagelsmann dinukil dari ESPN pada Minggu, 30 Juni.
“Leroy adalah pemain yang mewujudkan keduanya. Wirtz juga selalu memiliki pergerakan yang bagus, tetapi dia ingin lebih banyak menguasai bola dan kemudian menciptakan sesuatu dengan dua sentuhan,” terangnya menambahkan.
“Leroy menawarkan banyak kedalaman karena kecepatannya. Dia bisa membawa apa yang kami lewatkan saat melawan Swiss. Kami sedang memutuskan antara dua pemain kelas dunia, jadi keputusannya adalah keputusan yang bagus,” imbuh mantan pelatih Bayern Munich itu.
Füllkrug kecil kemungkinannya untuk tampil sebagai starter karena Nagelsmann lebih memilih Havertz. Ini adalah pertandingan lain di mana penyerang Arsenal itu gagal memanfaatkan banyak peluang dan mencetak gol dari titik penalti.
Havertz memang menawarkan kecepatan yang diinginkan Nagelsmann, tetapi cenderung menemui jalan buntu dan gagal memanfaatkan atribut alaminya.
“Itu adalah pertandingan pertamanya setelah sekian lama, tapi dia menjadi lebih baik di babak kedua,” ujar Nagelsmann membela.
Hasil akhir, di mana Havertz mencetak gol, akan memungkinkan Nagelsmann untuk membenarkan pilihannya. Tim Panser pun melaju ke perempat final tanpa hambatan. Namun sang pelatih sekarang menghadapi beberapa keputusan besar menjelang perempat final hari Jumat melawan Spanyol atau Georgia di Stuttgart.
Kecuali kekecewaan terbesar di Euro sejak Islandia menyingkirkan Inggris di Euro 2016, Spanyol kemungkinan besar akan mengalahkan Georgia untuk menghadapi Jerman. Dan itu akan menjadi ujian berat bagi Nagelsmann dan pasukannya.(maq)