Bola, edisiana.com – Korea Selatan ibaratkan habis jatuh ketimpa tangga. Sudah timnya kalah, melawan Ghana 2-3 eh manajer Paul Bento dapat kartu merah pula.
Ghana tampil bagus Education City Stadium di Qatar pada Senin malam, 28 November.
Ghana mengeluarkan mantranya 10 menit pertandingan berjalan. Tim negara Afrika itu di babak pertama memberi mereka keunggulan 2-0.
Dengan gol yang diciptakan dari bek Southampton Mohammed Salisu dan pemain Ajax, Mohammed Kudus.
Namun, perayaan yang riuh oleh fans Ghana di babak pertama diredam oleh comeback Korea Selatan setelah jeda.
Dua sundulan menakjubkan dalam tiga menit dari Cho Gue-sung, pencetak gol terbanyak di liga domestiknya, menyamakan kedudukan setelah 61 menit.
Tapi Kudus, yang menyundul umpan silang Jordan Ayew di babak pertama, menambahkan putaran terakhir ketika ia mencetak gol ketiga untuk Ghana.
Sekaligus mematahkan hati Korea Selatan. Peluang terus jatuh ke arah Korea Selatan saat mereka mencari gol penyeimbang. Tapi meskipun 10 menit waktu tambahan, Ghana bertahan.
Ada adegan emosional pada peluit akhir karena banyak pemain Korea Selatan jatuh ke tanah.
Lalu seperti dilansir BBC, manajer Paulo Bento diusir dari lapangan karena memprotes wasit Inggris Anthony Taylor.
Dia menilai Taylor tidak adil lantaran tidak mengizinkan sepak pojok diambil kendati 10 menit telah berlalu.
Sebaliknya, pemain pengganti Ghana berlari ke lapangan untuk merayakan saat para penggemar di tribun meniup peluit dan menari untuk merayakannya.
Korea Selatan akan bertemu Portugal pada pertandingan ketiga. Sedangkan Ghana yang pernah kalah melawan Portugal bakal menghadapi Uruguay.(maq)