Dua Konsorsium Arab Saudi Mau Beli Liverpool dan MU

315
Klopp bersama pemilik Liverpool. Foto: via Dailymail

Bola, edisiana.com Dua konsorsium dari Arab Saudi telah tertarik untuk membeli klub besar di Liga Premier. Yakni Liverpool dan Manchester United. 

Keseriusan konsorsium dengan dibuktikan dengan menghubungi direktur FSG Mike Gordon, yang juga salah satu direktur Liverpool. Mereka berminat untuk pembelian klub Liverpool. 

Seperti dilaporkan Dailymail menyebutkan Gordon mengawasi penjualan klub Merseyside, bukan pemilik utama John W Henry.

Dikatakan bahwa kedua konsorsium adalah perusahaan milik swasta. Tapi itu tidak berarti kedua negara tidak akan terlibat. 

BACA JUGA:  Pilih City Lantaran Faktor Pep Guardiola

Tawaran Qatar dan Saudi dilaporkan memiliki hubungan dekat dengan keluarga penguasa negara itu. Tidak ada negara yang memiliki pemerintahan yang dipilih secara demokratis.

Menteri olahraga Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal juga mengakui negara akan mendukung tawaran pengambilalihan untuk Liverpool dan Manchester United.  

Setan Merah disiapkan untuk dijual oleh pemilik Glazers pada hari Selasa pekan lalu meniru tindakan FSG.

BACA JUGA:  Maskot Piala Dunia Qatar Namanya: La’eeb

“Dari sektor swasta, saya tidak bisa berbicara atas nama mereka, tapi ada banyak minat dan keinginan dan ada banyak gairah tentang sepak bola,” kata kepala Saudi seperti dilansir BBC via Mirror pada hari ini. 

Menurutnya, Premier League adalah liga yang paling banyak ditonton di Saudi dan kawasan Qatar. 

“Kami pasti akan mendukungnya jika ada sektor swasta [Saudi] yang masuk, karena kami tahu itu akan berdampak positif pada olahraga di dalam kerajaan. Tetapi jika ada investor yang bersedia melakukannya dan jumlahnya bertambah, mengapa tidak?” jelasnya. 

BACA JUGA:  Aneh! Sudah Banyak Pemain, Chelsea Dekati Sancho

Belum tahu dari segi mana Pemerintah Arab Saudi atau Qatar akan mendukung konsorsium swasta tersebut. 

Dalam kasus Newcastle, Dana Investasi Publik (PIF) adalah dana kekayaan negara yang dikelola negara Arab Saudi yang memiliki 80 persen saham klub, yang merupakan saham pengendali.(maq)

BAGIKAN