Bola, edisiana.com – Manajer Prancis Didier Deschamps tidak pernah khawatir dengan kutukan. Karena dia yakin dengan kualitas timnya.
Tapi sejarah mencatat para jawara Piala Dunia selalu gagal lolos di babak grup. Misal, tiga juara bertahan terakhir dengan Italia (2010), Spanyol (2014) dan Jerman (2018) gagal lolos dari babak grup. Semua tersingkir dengan memalukan.
Generasi pesepakbola Prancis sebelumnya juga akrab dengan cerita ini. Dan pahlawan tahun 1998 tumbang pada tahun 2002 di Jepang dan Korea Selatan, dikirim berkemas dalam tiga pertandingan.
“Tapi saya tidak khawatir tentang angka-angka ini, tentang pemegang gelar dan kutukan. Statistik ada karena suatu alasan tetapi statistik juga ada untuk dilanggar,” kata Deschamps dikutip dari Dailymail pada Ahad, 27 November.
“Tim ini memiliki begitu banyak kualitas. Kami memiliki pemain hebat, tim hebat, dan ada semangat hebat,” imbuhnya.
Deschamps, pelatih sukses di Rusia empat tahun lalu. Dan di ingin menjadi orang pertama sejak Vittorio Pozzo dari Italia (1934 dan 1938) yang meraih kemenangan beruntun.
“Saya tidak khawatir ketika datang ke skuad saya,” ujar Deschamps menegaskan lagi.
Apalagi melihat Kylian Mbappe yang luar biasa mencetak dua gol, di samping upaya jarak dekat Andreas Christensen.
“Ketika saya bersama anak asuh saya, saya menundukkan kepala dan saya tahu apa yang perlu kami lakukan untuk menang,” ucapnya lagi.
Pelatih kepala Denmark Kasper Hjulmand mengatakan Prancis layak menang. “Mereka tampil brilian di sini, tim terbaik yang bermain sejauh ini,” tuturnya.(maq)
