edisiana.com – Celtic dan Atletico Madrid berbagi poin di Liga Champions pada Kamis dinihari tadi. Tapi laga ini cukup membuat emosi Simeone.
Tiga belas menit usai gol pembuka Kyogo Furuhashi, penyelamatan panik Nahuel Molina ke tribun penonton disambut dengan sinyal dua tangan dari Simeone yang meminta ketenangan.
Tendangan sudut Atletico, yang dalam waktu 15 detik berhasil dipertahankan di sisi lain lapangan, memicu respons serupa ketika tim Spanyol bekerja keras.
Meski merasa lega karena gol Antoine Griezmann memanfaatkan rebound dari tendangan penaltinya yang berhasil diselamatkan, teriakan Simeone yang sebelumnya meminta ketenangan terus berlanjut.
Luis Palma membuat Celtic Park bangkit. Pelatih Atletico bergumam dengan panik. Tendang dari katak 15 yard di sebelah kirinya Brendan Rodgers membuat Glasgow unggul sementara.
Saat jam menunjukkan setengah jam, manajer Atletico melepas jaketnya . Lantaran tim asuhan tertinggal 2-1.
Babak kedua Celtic buat kejutan lagi. Tendangan Matt O’Riley yang diarahkan ke Jan Oblak membuat Simeone berjongkok dengan napasnya yang tersembunyi di balik tangannya.
Gol Axel Witsel yang dianulir sebelum turun minum disambut dengan pandangan putus asa ke bangku cadangan untuk intervensi VAR.
Alvaro Morata akhirnya kembali menyamakan kedudukan dan meninggalkan Celtic di posisi tiga grup.
“Itu adalah penampilan yang sangat bagus, namun kami tidak bisa meraih kemenangan,” kata Rodgers, pelatih Celtic seperti dilansir BBC pada hari ini.
“Saya tidak berpikir Anda bisa mengatakan mereka akan terbang kembali ke Spanyol tanpa mengetahui bahwa mereka telah menjalani pertandingan yang sulit.
Mereka tidak menciptakan banyak peluang. Gol penyeimbang mereka fantastis dan menunjukkan kualitas pada level ini,” jelasnya.(maq)