Suporter Rusuh, Brasil Terancam Pengurangan Poin dan Denda

270
Suporter Brasil yang mengalami luka. Foto: Getty via Daylimail

edisiana.com – FIFA akan membuka penyelidikan atas peristiwa rusuh antar suporter menjelang laga Argentina versus Brasil pada Rabu pagi lalu. Dan Brasil pun terkena pengurangan poin.

Menurut Daylimail pada Kamis ini, meskipun  kode disiplin FIFA tidak memberikan hukuman khusus, tapi hukuman dapat dikenakan berupa denda, bermain satu atau lebih pertandingan tanpa penonton, kewajiban bermain di lapangan netral, atau bahkan pengurangan poin. 

Pengurangan poin bisa menjadi pukulan besar bagi Brasil yang hanya meraih tujuh poin dari enam pertandingan pembukaan di kualifikasi Piala Dunia, dan duduk di urutan keenam dari sepuluh tim. 

Hanya enam tim dari wilayah Amerika Selatan yang otomatis lolos ke Piala Dunia. Sedangkan tim peringkat ketujuh akan mengikuti play-off antar-konfederasi.

Dalam postingan di Instagram, Presiden FIFA Gianni Infantino menyayangkan kekerasan yang terjadi di Maracana, Brasil itu.

“Sama sekali tidak ada tempat untuk kekerasan dalam sepak bola, di dalam atau di luar lapangan. Peristiwa seperti itu, seperti yang terjadi pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA antara Brasil dan Argentina di Stadion Maracana, tidak memiliki tempat dalam olahraga atau masyarakat kita,” tulisnya.

“Tanpa pengecualian, semua pemain, penggemar, staf, dan ofisial harus merasa aman dan terlindungi untuk bermain dan menikmati sepak bola, dan saya mendesak pihak berwenang terkait untuk memastikan hal ini dihormati di semua tingkatan,” tambahnya.

Belum jelas apa yang memicu insiden yang melibatkan fans rival di Maracana awal pekan ini.

Para penggemar terlihat merampas kursi-kursi dari tribun penonton dan melemparkannya ke arah pendukung lawan.

Polisi Rio de Janeiro dengan cepat melakukan intervensi namun berjuang untuk meredam keributan sebelum menggunakan tongkat pada para penggemar yang berkelahi. 

Sebagian kursi beterbangan dan menghantam beberapa penonton di belakang salah satu gawang. Setidaknya satu penggemar meninggalkan stadion dengan pendarahan di kepala.

Dalam video adegan tersebut menunjukkan seorang pendukung mengalami pendarahan hebat saat terbaring di brankar di tanah.

Beberapa penggemar memanjat pagar untuk menghindari kekerasan di tribun penonton dengan para ibu terlihat melindungi anak-anak kecil.

Pendukung lainnya terlihat menangis setelah adegan kekerasan akhirnya berhasil diredam, yang terguncang saat mereka menunggu untuk melihat tim mereka beraksi.

“Sungguh memalukan melihat apa yang dilakukan polisi Brasil! Jadi bagaimana hal itu bisa terjadi? Berapa lama kita harus melihat pemandangan ini?! Selalu sama [di Brasil],” tulis pemain bek Argentina, Lisandro Martinez berkomentar di Instagram.

Setelah pertandingan, Lionel Messi melancarkan serangan pedas terhadap polisi Brasil. “Kami melihat bagaimana [polisi] memukul orang-orang, itu sudah terjadi di final Libertadores. Mereka lebih fokus pada hal itu daripada pada permainannya,” ucap Messi.

Pemenang Ballon d’Or itu mengacu pada pemandangan di Maracana sebelum kemenangan Fluminense atas Boca Juniors tahun ini.

“Kami pergi ke ruang ganti karena itu adalah cara terbaik untuk menenangkan segalanya, sebuah tragedi bisa saja terjadi,” tambahnya.

Di tengah keributan tersebut, Messi akhirnya membawa rekan satu timnya di Albiceleste kembali ke ruang ganti.(maq)

BACA JUGA:  MU Beri Diskon Besar kepada Chelsea untuk Harga Transfer Sancho
BAGIKAN