Bola, edisiana.com – Ketika di Park Steel, nama Jimie Vardy baru terdengar. Kala itu dia sudah berusia 25 tahun. Kenapa? Karena dia berhasil mencetak 66 gol dalam 106 laga. Sungguh fantastis.
Walau pun subur gol, honor Vardy masih kecil. Hanya 30 poundsterling atau setara Rp510. 000 per satu kali pertandingan. Hasil keringatnya tak mencukupi untuk hidupnya. Dia lantas mencari pekerjaan sampingan. Di perusahaan penyanggah tulang patah.
Di awal-awal karier bersama Park Steels 2004 lalu, Vardy dapat masalah. Dia berurusan dengan polisi. Karena memukul orang. Masalah itu bermula rekannya yang memakai alat bantu pendengaran diejek oleh korban. Vardy pun berang. Ia seketika emosi dan mengajar orang tersebut.
“Saya membela teman saya. Namun hal itu membuat saya justru berada dalam kesulitan,” seperti yang dilansir dari The Mirror.
Akibatnya, Vardy dijatuhi hukuman. “Ini sulit karena menimbulkan dampak langsung bagi saya dan keluarga. Ketika orang lain menikmati kebebabasan, saya terkurung di dalam kamar,” tutur Vardy.
Lantas mencoba menata hidup. Dan hijrah Halifax. Di sini pun dia tidak pakai klub karena tulang punggungnya sering bermasalah. “Lalu kontrak saya diputus. Beruntung, tiga hari kemudian saya meneken kontrak untuk Fletwood; full-time,” terang dia.
Permasalahan tulang punggung itu dialami saat dia bekerja buruh pabrik. “Saya harus mengangkat sesuatu ke dalam tungku panas ratusan kali. Namun hal ini tidak membuat saya kehilangan waktu bermain sepak bola,” tuturnya.
Namun dia tidak kehilangan main untuk ikut kejuaraan. Walau pun terkadang harus berbohong dengan bosnya. Dengan berbagai alasan. Bahkan pura-pura cedera. “Sehingga saya tidak perlu bekerja,” ujarnya.
Balik ke Fletwood. Selepas dua tahun di klub tersebut, Vardy makin moncer. Dia mencetak 31 dari 36 penampilannya. Performa trengginas sang pemain membuat pemandu bakat Leicester langsung melihat Vardy.
Alhasil pada 2012 Vardy pindah klub besar Leicester. Dengan transfer mencapai 1,7 juta poundsterling. Atau senilai Rp35 miliar. Dewi fortuna memihak pada The Foxes, julukan Leicester keluar sebagai juara Liga Inggris 2013-14.
Musim ini, Vardy tampil memukau lagi. Sudah menjadi topskor sementara di Liga Inggris. Kala pertadingan ke delapan. Pada Seni dinihari nanti, 23 November 2020, The Foxes akan berdatangan ke Liverpool. Mampukah Vardy mencetak gol di kandang juara bertahan? (maq/habis)