Batam, edisiana.com – Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Regional dan Sub Regional, Kemenko Perekonomian RI, Netty Muharni mengatakan, Batam berpeluang besar mengambil kerja sama Ekonomi Sub Regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle atau IMT-GT.
Menurut Netty, pada 28 Oktober 2021 lalu, para pimpinan dari Indonesia, Malaysia dan Thailand telah melakukan pertemuan IMT-GT ke-13 secara daring. Hasil pertemuan IMT-GT menghasilkan beberapa pembahasan terutama terkait kerja sama pemulihan Ekonomi pasca Covid-19. Yakni mengedepankan pada tiga sektor Ekonomi yaitu Pariwisata, Pertanian dan Industri halal.
Ia pun memberikan apresiasi, bahwa Batam melakukan pembangunan Batam yang massif dan baik. Hal ini, dapat dilihat dari perkembangan infrastruktur maupun fasilitas penunjang lainnya.
“Kita melihat perkembangan fasilitas yang cukup baik di Batam, contohnya seperti di Nongsa, investasi yang masuk di Batam juga cukup baik. Beberapa perkembangan fasilitas seperti infrastruktur maupun fasilitas penunjang lainnya juga baik. Jadi, saat ini terlihat Batam telah menuju pembangunan yang berkelanjutan, hal tersebut sudah sangat sejalan dengan arah pembangunan global saat ini,” terangnya dalam rilisnya kemarin.
Netty menambahkan kerjasama ini untuk mendukung pembangunan di Batam, terutama adalah kerja sama IMT-GT. “Beberapa proyek yang berpotensi untuk menjadi proyek prioritas dalam kerjasama IMT-GT 5 tahun kedepan antara lain, Nongsa Digital Park, Halal Industrial Hub dan Pengembangan Batam sebagai Green City yang akan menjadi prioritas kita,” imbuh Netty yang melakukan kunjung kerja ke BP Batam pada Jumat, 19 November 2021.
Dalam kunjungan kerja itu membahas terkait rencana dalam pemanfaatan kerjasama IMT-GT oleh BP Batam, Pengembangan Nongsa Digital Park, Halal Industrial Hub di Bintan dan juga Proyek Green City 2035 dengan Pemerintah Kota Batam.(maq)











