Bola, edisiana.com – Penantian meraih Piala Dunia ditempuh dengan jalan panjang. Dan baru tercapai mimpinya di Qatar.
Setelah merasakan kekalahan pada tahun 2014 melawan Jerman, semuanya berakhir hari ini di Doha. Untuk melihat apakah pemain terhebat sepanjang masa dapat mengakhiri karirnya dengan hadiah utama permainan tersebut.
Segalanya berjalan lancar di babak pertama. Messi dan Angel Di Maria mencetak gol untuk memberi Argentina keunggulan 2-0 yang layak di babak pertama.
Prancis gagal mencatatkan satu tembakan tepat sasaran di 45 menit pembukaan. Pelatih Prancis Didier Deschamps dipaksa melakukan dua perubahan di menit ke-40. Dia begitu kecewa dengan apa yang dilihatnya.
Tapi malam Messi terancam oleh intervensi yang luar biasa dari rekan setimnya di Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe.
Pemain berusia 23 tahun itu mencetak dua gol dalam 90 detik untuk membawa Prancis kembali menyamakan kedudukan.
Setelah Messi melakukan selebrasi di awal pertandingan di depan Mbappe, Metro Sports melaporkan pemain Prancis itu mengambil kesempatan untuk membalas dendam pada rekan setimnya dengan melakukan selebrasi yang sama.
Diyakini ada ketegangan antara keduanya di level klub, dengan Mbappe merasa dirusak sejak kedatangan Messi di ibu kota Prancis.
Kedatangan Messi telah membuat Mbappe pindah ke posisi sentral, yang tidak disukainya karena dia ingin bermain di sayap.
Itu jauh dari ucapan terakhir pasangan itu pada pertandingan tersebut, dengan Messi mencetak gol lagi di perpanjangan waktu.
Namun, Mbappe mencetak gol hanya tiga menit menjelang akhir untuk membawa pertandingan ke adu penalti.
Emi Martinez menyelamatkan dua tendangan penalti setelah Messi dan Mbappe sama-sama mengonversi penalti. Dan Gonzalo Montiel mencetak penalti kemenangan.(maq)