edisiana.com – Antonio Conte marah. Kemenangan di depan mata, akhirnya tak tergapai. Gol Theo Walcott dan penalti James Ward-Prowse membuyarkan harapan Tottenham Hotspur.
Tim London utara sudah unggul duluan di St Mary’s. Usai gol babak kedua dari Harry Kane dan Ivan Perisic membuat tim unggul 3-1 setelah 74 menit.
Tapi mantan striker Arsenal Theo Walcott mengurangi separuh defisit. Dan beberapa saat kemudian setelah pertahanan Spurs berantakan sebelum tuan rumah diberikan penalti kontroversial pada menit akhir, yang dikirim oleh James Ward-Prowse.
“Untuk penalti bagi saya itu bukan penalti. Dan berhenti situ. Kami menutup situasi itu. Situasi terburuk adalah apa yang terjadi di lapangan,” kata Conte dinukil dari MetroSports pada hari ini.
“Dan, bagi saya ini tidak dapat diterima. Anda menang 3-1, Anda mengendalikan permainan dan Anda kebobolan dua gol dan Fraser [Forster] juga melakukan penyelamatan fantastis dalam satu situasi,” tambahnya.
Dia menjelaskan sebenarnya ada permasalahan di lapangan. Yang mana pemain ada yang egois. “Kami adalah 11 pemain yang masuk ke lapangan. Saya melihat pemain yang egois, saya melihat pemain yang tidak mau saling membantu dan tidak menaruh hati,” tutur pelatih Italia itu.
Menurut Conte, syarat untuk memenangkan pertandingan itu hanya mudah. Yakni punya hasrat untuk menang.
“Dan harus perlu menunjukkan ini setiap saat. Saya harus membandingkan musim ini dengan musim lalu, alih-alih meningkat, sekarang kami lebih buruk dalam aspek ini,” tegasnya.
“Dan jangan lupa di Piala FA kami kalah melawan Sheffield United, mereka bermain dengan pemain muda. Kami mampu, dengan tim yang kuat, tapi tersingkir dari Piala FA,” sambungnya.(maq)
