edisiana.com – Arsenal mengalami kerugian senilai £17,7 juta atau senilai Rp363,9 miliar kendati mencatat rekor pendapatan klub sebesar £616,6 juta.
The Gunners kembali ke Liga Champions pada musim 2023-24, mencapai perempat final. Hasil itu berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan penyiaran sebesar £71,1 juta dan peningkatan pendapatan hari pertandingan sebesar £29,1 juta.
Tim asuhan Mikel Arteta finis kedua di Liga Premier, sementara tim wanita Arsenal berada di posisi ketiga di Liga Super Wanita dan memenangkan Piala Liga.
“Klub terus mematuhi semua peraturan keberlanjutan keuangan yang berlaku yang ditetapkan oleh UEFA dan Liga Premier,” kata Arsenal seperti dilansir BBC pada Rabu ini.
Pendapatan Arsenal mencerminkan peningkatan 32,1 persen dari £466,7 juta yang dibukukan pada Mei 2023. Sementara kerugian keseluruhan sebesar £17,7 juta sebelum pajak merupakan penurunan 66 persen dari kerugian klub sebesar £52,1 juta selama musim kompetisi 2022-23.
Kembalinya ke Liga Champions berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan penyiaran dari £191,2 juta menjadi £262,3 juta, dan pendapatan hari pertandingan dari £102,6 juta menjadi £131,7 juta.
Arsenal melaporkan bahwa biaya upah meningkat secara signifikan. Naik hampir 40 persen dari £234,8 juta menjadi £327,8 juta, yang didorong oleh investasi pada upah pemain di tim pria dan wanita.
Laba dari penjualan dan pinjaman pemain meningkat menjadi £52,4 juta, naik dari £12,2 juta, tetapi biaya keuangan bersih meningkat dari £6,2 juta menjadi £18,4 juta.
“Keuntungan dari perdagangan pemain terus memberikan dampak signifikan pada profitabilitas keseluruhan dan kemampuan klub untuk merealisasikan laba selama 2023-24 kembali terdampak buruk oleh kondisi pasar dengan berkurangnya likuiditas keseluruhan. Karena anggaran akuisisi klub terus terdampak oleh tekanan finansial,” terang Arsenal.(maq)