edisiana.com – Duh. Everton dituduh oleh Liga Premier karena melanggar aturan Profit dan Keberlanjutan (PSR) divisi tersebut untuk kedua kalinya. Sebelumnya mereka sudah terkenal sanksi pengurangan 10 poin musim ini.
Bukan hanya Everton, Nottingham Forest juga dituduh melanggar kebijakan yang sama. “Everton FC dan Nottingham Forest masing-masing telah mengkonfirmasi kepada Liga Premier bahwa mereka melanggar PSR liga,” kata liga Inggris dalam sebuah pernyataan seperti dilansir ESPN pada Selasa ini.
Hal ini disebabkan kerugian yang terus berlanjut di atas ambang batas yang diizinkan untuk periode penilaian yang berakhir pada tahun 2022-23.
“Sesuai dengan peraturan Liga Premier, kedua kasus tersebut kini telah dirujuk ke ketua panel yudisial, yang akan menunjuk komisi terpisah untuk menentukan sanksi yang sesuai,” terang Liga Inggris.
Jika Everton dinyatakan bersalah oleh komisi independen Liga Premier, mereka bisa menghadapi pengurangan poin lebih lanjut. Begitu pula Forest. Maka kedua terancam terdegradasi.
Peraturan Liga Premier menetapkan bahwa sebuah klub tidak boleh kerugian maksimal dari £105 juta ($133,6 juta) selama periode tiga tahun.
Everton kini berusaha mengajuk permohonan untuk membatalkan pemotongan poin.”Kami akan terus mempertahankan posisi di Liga Inggris dalam proses tersebut dan menuduh pembuatan undang-undang liga tidak memadai.
Klub Merseyside tersebut mengatakan dakwaan baru tersebut terdiri dari angka-angka dari tiga musim – 2019-20, 2020-21, dan 2021-22 yang mana mereka telah dihukum, serta data baru dari musim 2022-23.
“Liga Premier tidak memiliki pedoman yang mencegah suatu Klub terkena sanksi atas dugaan pelanggaran dalam periode keuangan yang telah dikenakan hukuman, tidak seperti badan pemerintahan lainnya, termasuk EFL,” kata Everton dalam rilisnya.
“Sebagai hasilnya dan karena komitmen baru Liga Premier untuk menangani masalah-masalah seperti itu. Klub berada dalam posisi di mana mereka tidak punya pilihan selain menyerahkan perhitungan PSR yang masih dapat berubah, menunggu hasil banding,” jelas Everton.
Sementara itu Nottingham Forest mengakui pernyataan dari Liga Premier yang mengonfirmasi bahwa klubnya telah didakwa melanggar Peraturan Profitabilitas dan Keberlanjutan.
“Klub bermaksud untuk terus bekerja sama sepenuhnya dengan Liga Premier mengenai masalah ini dan yakin akan penyelesaian yang cepat dan adil,” kata Nottingham Forest.
Komisi ini independen terhadap Liga Premier dan klub-klubnya, dan akan mendengarkan kasus ini secara pribadi. Keputusan yang diambil akan dipublikasikan oleh Liga Premier.
Everton berada di urutan ke-17 klasemen Liga Inggris hasil pengurangan awal, satu tingkat dan satu poin di atas zona degradasi.
Forest berada di urutan ke-15, unggul empat poin dari Luton di tempat ke-18. Mereka menjadi klub ketiga yang didakwa oleh Liga Premier, setelah Everton dan juara Manchester City.(maq)