Batam, edisiana.com – Pembangunan gerbang masuk Terminal Batu Ampar akan terintegrasi dengan Auto Gate System, yang merupakan bagian dari Batam Logistic Ecosystem (BLE). Pelabuhan ini nanti akan bisa bersaing dengan pelabuhan internasional.
Auto Gate System merupakan fasilitas pelabuhan yang menggunakan sistem otomasi. Sehingga pengguna jasa yang akan masuk dan keluar dari area pelabuhan akan terekam secara otomatis di sistem tanpa perlu mengantre, yang kerap menyebabkan kemacetan di ruas jalan Batu Ampar.
“Peninjauan Auto Gate System Batu Ampar ini dalam rangka menyempurnakan peluncuran Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang rencananya akan rampung pada akhir bulan Oktober,” ujar Muhammad Rudi yang pada Selasa, 12 Oktober 2021 meninjau langsung progres pembangunannya.
Muhammad Rudi, menambahkan, jika penyempurnaan sistem BLE selesai pada akhir bulan Oktober, maka dapat difungsikan dengan sempurna untuk pemeriksaan keluar masuk barang secara otomatis yang terintegrasi dengan sistem Bea Cukai.
Sistem BLE ini sebelumnya telah diluncurkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada Maret 2021 lalu. Nantinya BLE ini digunakan untuk kegiatan layanan ship to ship/Floating Storage Unit (FSU) dan layanan kegiatan penataan Logistik.
Sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pengguna jasa agar lebih efisien dalam pengisian data dan berimplikasi pada penurunan biaya logistik di Pelabuhan Batu Ampar.
BLE yang merupakan bagian dari National Logistics Ecosystem (NLE) ini menjadi wadah yang mempertemukan komunitas logistik.
Platform ini memfasilitasi importir dan eksportir untuk dapat melihat dan memilih harga dan kualitas atas ketersediaan truk, vessel, dan warehouse dalam satu aplikasi, dari hulu hingga hilir.
Tak hanya itu, pelayanan berbasis online pada Pelabuhan Batu Ampar dapat menggunakan aplikasi B-SIMS (BP Batam Seaport Information Management System) yang terintegrasi dengan Auto Gate System dan Tempat Penimbunan Sementara (TPS) Online, yang juga bagian dari BLE. Yang bertujuan untuk mempercepat alur masuk dan keluar barang di Pelabuhan.
B-SIMS juga terintegrasi dengan system TPS Online milik Bea Cukai sehingga pengguna jasa dapat melacak informasi lokasi kontainer yang ditimbun di TPS Pelabuhan Batu Ampar.
“Pembangunan Pelabuhan Batu Ampar ini harus segera kita selesaikan, dalam mewujudkan Pelabuhan Batu Ampar berdaya saing Internasional,” tutur Muhammad Rudi.(maq)