edisiana.com – Musim lalu, nama Dusan Vlahovic (Juventus) dan Victor Osimhen (Napoli) ramai dibicarakan sebagai incaran klub-klub besar Eropa. Mereka adalah dua striker muda berbakat, yang seharusnya jadi rebutan di jendela transfer. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.
Di bursa transfer musim ini, nama mereka seperti hilang ditelan bumi. Bahkan, nyaris tak ada satu pun klub elite Eropa yang menyatakan ketertarikan secara terbuka.
Padahal, keduanya merupakan aset berharga. Vlahovic kini berusia 25 tahun, Osimhen 26 tahun—usia emas bagi seorang striker. Namun, keduanya terjebak dalam situasi kontraktual yang rumit, yang membuat kepindahan mereka menjadi sulit, meski jelas akan menguntungkan semua pihak.
Karier dan Kontrak yang Mengikat
Osimhen bergabung dengan Napoli pada Juli 2020 dari Lille, dalam kesepakatan transfer sebesar €70 juta plus bonus hingga €10 juta. Kesepakatan ini sempat diselidiki karena nilainya yang besar.
Namun performanya tak mengecewakan: 46 gol dalam 100 penampilan pertamanya, dilanjutkan dengan 48 gol dalam 71 pertandingan pada musim 2022–23 dan 2023–24.
Ia membawa Nigeria ke final Piala Afrika, menjadi pencetak gol terbanyak kedua sepanjang sejarah tim nasional, dan memimpin Napoli meraih gelar Serie A pertama mereka sejak era Maradona.
Penghargaan Pemain Terbaik Serie A dan Pemain Terbaik Afrika pun berhasil ia kantongi. Tak heran jika kemudian klub-klub seperti Chelsea menunjukkan minat serius.
Namun, transfer itu tak pernah terjadi. Harga tinggi, gaji besar, dan manuver kontraktual membuat negosiasi rumit. Imbasnya, pelatih baru Napoli, Antonio Conte, mencoret namanya dari rencana tim.
Osimhen akhirnya dipinjamkan ke Galatasaray, di mana ia tampil gemilang dengan mencetak 37 gol dalam 41 pertandingan, sekaligus membawa klub Turki itu meraih gelar ganda domestik.
Vlahovic: Harapan Tinggi yang Terlalu Mahal
Dusan Vlahovic direkrut oleh Juventus dari Fiorentina pada Januari 2022, tepat di hari ulang tahunnya ke-22. Kesepakatannya pun mirip Osimhen—€70 juta ditambah €10 juta dalam bentuk bonus.
Ia melansir ESPN, bahkan mewarisi nomor punggung 7 yang sebelumnya dikenakan Cristiano Ronaldo, simbol betapa besar ekspektasi padanya.
Vlahovic sempat dikaitkan dengan Arsenal dan Manchester City, tapi kedua klub itu akhirnya mundur karena nilai transfer dan tuntutan gajinya yang dinilai terlalu tinggi.
Performanya bersama Juventus pun tak bisa dibilang buruk, tetapi tidak cukup mengesankan untuk menarik minat baru dengan label harga yang masih tinggi.
Apa yang Salah?
Masalah utama yang menghambat transfer keduanya bukan performa, tapi kompleksitas kontrak dan nilai pasar yang terlalu tinggi.
Di tengah situasi keuangan banyak klub yang lebih berhati-hati dalam belanja, pemain seperti Vlahovic dan Osimhen justru terjebak dalam ekspektasi harga tinggi yang tak realistis lagi di pasar saat ini.
Kini, meski masih di usia emas dan memiliki catatan performa gemilang, keduanya harus bersabar menanti peluang baru—mungkin dengan pemangkasan harga, atau dengan kompromi gaji dan kontrak.(maq)
