Bola, edisiana.com – Selama perawatannya, staf medis menasihati Silva bahwa dia perlu memotong bagian paru kanannya untuk bertahan hidup.
Secara efektif, itu berarti dia harus berhenti dari sepakbola.
“Saya memberi tahu mereka bahwa tidak ada yang akan membuka suami saya dan mengakhiri mimpinya,” kata istri Silva, Isabelle kepada AP seperti dilansir The Sun.
“Saya bukan dokter, tapi tidak ada yang percaya dia harus menjalani operasi,” imbuhnya.
“Melihat dia mengenakan kostum Brasil adalah kemenangan bagi kami semua, terutama mereka yang mengenalnya sejak saat itu,” sambung Isabella.
Selama masa kelam itu, Silva sempat berpikir untuk pensiun. Kendati dia diberi pilihan untuk kesehatannya.
Itu adalah kedua kalinya dalam hidupnya dia mempertimbangkan untuk berhenti dari permainan.
“Saya telah berpikir untuk berhenti bermain sepak bola sama sekali,” katanya kepada majalah Gazzetta dello.
Ada kesempatan lain ketika Silva pergi ke Flamengo untuk uji coba. Dan setelah dua sesi mereka mengatakan Thiago Silva sudah bisa pergi, karena tidak lebih baik dari pemain mana pun yang sudah mereka miliki.
Ia lalu memberi tahu ibunya bahwa dia tidak ingin bermain sepak bola lagi, karena tidak ada yang menginginkan dirinya.
“Namun, dia berkata kalau begitu aku harus bekerja untuk kakakku, jadi aku segera berubah pikiran dan mencari klub lain!”
Pada tahun 2006 ia kembali ke tanah airnya bersama Fluminense. Di Fluminense, Thiago Silva berhasil membangun kembali karirnya.
Penebusannya datang dari wajah yang dikenalnya juga. Wortmann, orang yang bertanggung jawab untuk membawanya ke Dynamo, telah pindah kembali ke Brasil juga.
Percaya pada bakat Silva, dia memberi tahu Fluminense bahwa dia akan menjadi pelatih jika mereka juga membeli Silva.
Mereka melakukannya, dan sisanya, seperti yang mereka katakan, adalah sejarah. Silva menunjukkan janjinya, pindah ke AC Milan pada 2009. Sejak itu menjadi salah satu bek terbaik dunia.
Ia lalu pindah ke Paris Saint-Germain, dan sekarang Chelsea. Dan dia bisa menyelesaikan tahun pertamanya di London berkesempatan sebagai pemenang Liga Champions.(maq/habis)