Bola, edisiana.com – Taktik Thomas Frank berjalan sukses. Dengan mematikan suplai bola dari Kevin De Bruyne ke Erling Haaland. Alhasil, ciaaamiiikkk.
Ivan Toney mencetak dua gol, termasuk gol penentu kemenangan pada menit ke-98, tetapi Frank memuji tiga beknya karena memperkecil 18 gol Haaland menjadi satu tembakan di Stadion Etihad.
Frank percaya rahasianya tidak berfokus pada pemain Norwegia tersebut. Tapu menghentikan suplai ke dia dari lini tengah.
“Kami memiliki rencana permainan dan itu pasti berhasil. Kami mencoba menutup Kevin De Bruyne. Dia memiliki sangat sedikit bola di area berbahaya,” kata Frank dikutip dari Dailymail pada Ahad ini.
“Lalu yang lain melawan Haaland karena hanya itu kemenangan yang sangat besar untuk mengalahkan mereka,” tambah Frank menjelaskan.
Setelah itu, dia melanjutkan, melakukan serang balik melalui Ben Mee yang kemudian diteruskan ke Ivan Toney.
“Seluruh tim tampil fantastis tetapi terutama tiga bek tengah. Penampilan kami sangat mengesankan,” imbuhnya lagi.
Dan rencana Frank menghentikan servis dari Kevin De Bruyne sukses dengan kemenangan 2-1 atas Manchester City.
Frank mengatakan kemenangan tiga poin sebagai yang terbesar dalam sejarah Brentford. Apalagi di kandang City.
“Sebab mereka menguasai bola lebih banyak, lebih banyak tembakan, tapi itu memang pantas. Kami adalah halte bus di Hounslow melawan tim terbaik di dunia,” ucapnya.
“Saya tahu mereka mendominasi kami. Tapi kami merasa ada peluang. Saya sangat senang dan senang kami berhasil,” sambungnya.(maq)