Bola, edisiana.com – Laga Denmark melawan Finlandia mendadak dihentikan. Mantan gelandang Tottenham Hotspur Christian Eriksen pingsan di pinggir lapangan.
Eriksen, yang sekarang bermain untuk Inter Milan, ditolong oleh staf medis. Sementara para pemain dan penggemar menangis melihat kondisi Erikson yang tergeletak di lapangan hijau.
Dia kemudian dievakuasi dari lapangan dengan tandu dan staf medis untuk terus merawatnya. Dan telah sadarkan diri saat dia dibawa pergi.
Eriksen ambruk ke tanah saat lemparan ke dalam dilakukan ke arahnya tanpa ada orang di dekatnya.
Pemain di sekitarnya segera meminta permainan dihentikan dan staf medis bergegas ke lapangan setelah wasit meniup peluitnya.
Ada kekhawatiran serius pada para pemain dari kedua negara yang bertanding. Martin Braithwaite berdoa dan kiper Leicester Kasper Schmeichel menggigit tangannya.
Para pemain Denmark menangis ketika staf medis berusaha menyadarkannya dan rekan Eriksen dihibur oleh Schmeichel dan kapten Denmark Simon Kjaer.
“Ini adalah salah satu adegan paling menyedihkan yang pernah saya lihat di pertandingan sepak bola. Christian Eriksen jatuh ke tanah, rekan satu timnya mengelilinginya,” kata Gary Lineker seperti dilansir Metro Sport.
“Saya jelas putus asa dan kedua rekan satu timnya dan tim Finlandia. Sepak bola benar-benar dimasukkan ke dalam perspektif. Saya pikir satu-satunya hal yang dapat saya ingat dari jarak jauh seperti itu adalah Fabrice Muamba, dia berhasil melewatinya. Mari berharap demi dia bahwa Christian juga berhasil. Sangat menyedihkan,” Dia menambahkan.
Mantan bintang Arsenal d Cesc Fabregas mengaku tubuhnya gemetar saat melihat peristiwa yang dialami Erikson.
“Saya bahkan tidak tahu harus berkata apa.Yang bisa saya pikirkan hanyalah tentang keluarga Christian, apa yang harus mereka alami. Ini adalah saat yang sangat, sangat menyedihkan yang kita alami dan saya berdoa untuk yang terbaik,” imbuh mantan pemain Chelsea itu.
Alex Scott, mantan pemain Arsenal, mengatakan: “Saya menjadi emosional karena saya tidak percaya.Semua orang di rumah, dan semua pemain di luar sana juga menyaksikannya.”
“Saya baru saja membuka ponsel saya dan mengirim pesan kepada ibu saya yang mengatakan bahwa saya mencintainya. Dan saya pikir ini adalah pengingat betapa cepatnya hidup bisa berubah begitu saja,” sambungnya.(maq)
