edisiana.com – International Commercial Manager WIK Group, Mr. Bahri Beyhan mengatakan, tahun lalu perusahaan Free The Sea telah berhasil mengumpulkan sekitar 20 juta botol plastik dari seluruh wilayah Batam.
Dan pihaknya sudah berhasil memproduksi sekitar satu juta mesin kopi menggunakan bahan baku upcycling ini.
PT Free The Sea merupakan anak perusahaan dari PT WIK Far East asal Jerman yang beralamat di Panbil Industrial Estate Muka Kuning, Batam.
Perusahaan ini bergerak dalam pengolahan daur ulang limbah plastik menjadi barang dengan nilai ekonomis.
Bekerja sama dengan masyarakat, perusahaan Jerman ini mengumpulkan sampah botol plastik dari rumah-rumah warga dan didaur ulang menjadi Coffee Maker atau mesin pembuat kopi.
Adapun hasil sampah plastik didaur ulang menjadi PET Flakes dan Biji Plastik (Petrabs). Yang selanjutnya diolah menjadi salah satu bahan yg dipergunakan untuk pembuatan Coffee Maker atau mesin pembuat kopi yang merupakan produk utama PT WIK.
Dengan hadirnya PT Free The Sea ini, dapat membantu pemerintah mewujudkan target pengurangan sampah plastik laut hingga tujuh persen.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berpesan agar menjaga investasi ini. Sekaligus mengajak masyarakat Batam untuk mendukung gerakan pengelolaan sampah yang benar.
Menurutnya, pencemaran sampah plastik di perairan akan berdampak secara signifikan bagi kesehatan anak-anak sebagai generasi masa depan.
“Bayangkan saat kita membuang sampah plastik ke laut kemudian microplastics dikonsumsi oleh Ikan-ikan yang kita makan, bagi ibu hamil ini hampir pasti berdampak pada bayinya. Ayok kita dukung investasi ini. Jangan buang sampah sembarangan,” ajak Luhut.(maq)
