edisiana.com – Kapten Manchester City, Ruben Dias optimis tentang City yang memiliki senjata rahasia untuk mengalahkan Madrid di babak play off Liga Champions pada Rabu dinihari nanti.
Dan Guardiola telah memikirkannya bagaimana juara 2023 itu akan menangani tim yang selalu ia sebut sebagai Raja Eropa.
“Ibarat Anda memasuki momen ketika kereta sedang melaju di musim tersebut dan Anda perlu mengejar kereta itu,” kata Dias dinukil dari Daily Mail pada Selasa ini.
Duel ini akan sengit dan panas karena sudah menjadi rival di Champions. Mengingat penolakan Madrid atas penghargaan Ballon d’Or pada bulan Oktober, setelah Vinicius Jr menyadari bahwa ia kalah dari Rodri, menambah bumbu tambahan.
Kemenangan atas Leyton Orient di Piala FA pada hari Sabtu pekan kemarin, merupakan kemenangan kedelapan dalam 23 pertandingan untuk City.
Mereka secara teratur gagal melawan lawan-lawan papan atas. Dan bekas luka dari kekalahan telak 5-1 di Arsenal sembilan hari lalu masih membekas saat Guardiola berencana untuk menghadapi kuartet Madrid yang tak terhentikan, Rodrygo, Jude Bellingham, Vinicius, dan Kylian Mbappe.
“Tidak mungkin mengendalikan keempat pemain ini dalam 90 menit. Semua orang tahu itu. Kami harus mengurangi keterlibatan mereka sebisa mungkin,” ujar pelatih Pep Guardiola dikutip dari Daily Mail pada hari ini.
Kedua tim memiliki masalah cedera sepanjang musim. Para bek senior kedua klub tersebut absen untuk pertandingan kali ini.
“Madrid menanganinya jauh lebih baik daripada kami, di puncak LaLiga. Mereka telah menunjukkan konsistensi dan di saat-saat sulit mereka mengeluarkan kemampuan terbaik mereka. Kami harus memainkan dua pertandingan besar untuk bisa lolos,” terang Pep menambahkan.
Guardiola sebenarnya dapat memilih empat bek pilihan pertama asalkan ia yakin John Stones, Dias, dan Nathan Ake mampu bermain penuh.
Sementara Nico Gonzalez, pemain yang direkrut dari Porto pada bulan Januari seharga £50 juta, tersedia.
Madrid juga harus berjuang menghadapinya saat Carlo Ancelotti berusaha keras di lini pertahanan.
Kekhawatiran terbesar bagi City adalah bagaimana cara menahan Mbappe dan kawan-kawan ketika mereka tidak bisa menutup pintu belakang.
Mungkin senjata terbesar mereka adalah bergerak ke arah lain dan mengalahkan Madrid?
Yang jelas Pep fokus pada timnya yang membaca leg pertama, sebelum menuju Bernabeu Rabu depan. Ia mendesak mereka untuk tidak takut dan sebaliknya memaksakan diri.
“Kami akan bermain di laga tandang kedua karena kami tidak bermain bagus di grup. Apa pun yang terjadi dalam sepak bola, Anda harus menerimanya. Namun, tim kami memiliki sesuatu yang istimewa dan mudah-mudahan kami dapat membuktikannya,” tutup Pep.(maq)
