Leverkusen Pecahkan Rekor Benfica dan Mengejar Treble Winner

120
Gianluca Mancini saat mencetak gol bunuh diri. Foto: via BBC

edisiana.com – Bayer Leverkusen  tidak terbendung untuk melaju ke final Liga Europa. Tamunya AS Roma hanya mampu menahan 2-2 pada Jumat dinihari tadi. Kemenangan dengan  agregat 4-2 ini mencatatkan rekor tak terkalahkan terpanjang di semua kompetisi.

Juara Bundesliga Leverkusen, yang juga mencapai final Piala Jerman bulan ini  mereka mengejar treble. Mereka memainkan pertandingan ke-49 tanpa kekalahan untuk melampaui rekor  Benfica  yang dibuat pada 1963-65.

Namun mereka harus berjuang untuk mendapatkan hasil imbang pada leg kedua. Tim Xabi Alonso, yang mencatatkan 40 kemenangan dalam rekor tak terkalahkan, akan menghadapi tim Italia Atalanta pada final 22 Mei di Dublin.

BACA JUGA:  Ditinggal Allegri, Juve Nyaris Kalah

Ini akan menjadi final Eropa ketiga bagi Leverkusen, yang memenangi satu-satunya gelar kontinental ketika mengangkat Piala UEFA pada tahun 1988 dan kalah di pertandingan Liga Champions tahun 2002.

Roma tahu bahwa mereka mendapat tantangan berat setelah kalah 2-0 pada leg pertama. Tapi mereka tetap tenang dalam pertandingan yang berlangsung imbang di mana Leverkusen perlahan-lahan mengambil kendali.

Upaya Exequiel Palacios dari Leverkusen  membentur tiang sebelum jeda. Dengan bola pantul dibelokkan dari punggung kiper Roma Mile Svilar. Dan Evan Ndicka berhasil menggagalkan bahaya tersebut.

BACA JUGA:  Platini: Mbappe Tersesat di Madrid

Svilar kemudian melakukan penyelamatan akrobatik lainnya sebelum turun minum. Menggagalkan upaya Amine Adli dan kemudian menahan bola pantul.

Meskipun ada tekanan dari Leverkusen, Roma memimpin melalui penalti Leandro Paredes sesaat kemudian. Jonathan Tah melanggar Sardar Azmoun.

Paredes kembali mencetak gol melalui tendangan penalti pada menit ke-66 setelah Adam Hlozek menangani bola di area penalti.

Dengan delapan menit tersisa, tendangan sudut Leverkusen membingungkan pertahanan tim tamu. Termasuk Svilar yang tampil sangat baik, menyebabkan bek Gianluca Mancini secara tidak sengaja membelokkan bola ke gawangnya sendiri di tiang jauh.

BACA JUGA:  Spurs Tur ke Kampung Halaman Son Hueng-min

Pemain pengganti Joseph Stanisic kemudian mengamankan tempat Leverkusen di buku rekor menjelang masa tambahan waktu. Dia menyamakan kedudukan setelah pergerakan terampil ke dalam kotak penalti. Dengan menyenangkan pendukung tuan rumah dan membuat Roma putus asa.

Melansir ESPN, gol telat dari Leverkusen merupakan gol penentu kemenangan klub yang ke-8 dalam lima menit terakhir musim ini, dua kali lebih banyak dibandingkan tim lain di 5 liga top Eropa di semua kompetisi.(maq)

BAGIKAN