Bola, edisiana.com – Erling Haaland mengatakan merasa penampilannya pada pertandingan pembuka Manchester City di London Olympiade masih buruk.
Dia mengaku belum bisa mencetak hattrick pada debutnya sebelum digantikan Julian Alvarez. Padahal Haaland memiliki beberapa peluang.
Menurut Pep Guardiola, reaksi seperti itu adalah menanda dia sebagai dari pemain top. Seperti bintang yang lainnya.
“Saya beruntung bisa bersama Messi. Ketika dia mencetak dua, dia menginginkan tiga, ketika dia mencetak tiga, dia menginginkan empat. Semua pemain top adalah sama,” kata Guardiola dikutip dari ESPN pada hari ini.
“Mereka tidak pernah puas, selalu lapar, haus gol, dan ingin lebih, tetapi pada saat yang sama, saya harus menggunakan pemain lain,” imbuhnya.
Haaland membuka skor di babak pertama pada pertandingan di London melawan West Ham. Dia berlari di belakang pertahanan The Hammers dan menyodok bola melewati Alphonse Areola untuk mendapatkan penalti.
Dia kemudian melakukan eksekusi. Dan, menembakkan bola ke sudut bawah dengan penuh percaya diri, sebelum menggandakan golnya di babak kedua.
Di babak kedua, Haaland mendobrak dari belakang dan diambil alih oleh Kevin De Bruyne. Mantan striker Dortmund itu lantas melepaskan tembakan dan menggulirkan bola melewati Areola untuk kedua kalinya.
Pemain berusia 22 tahun itu bersemangat setelah dua golnya dan sedikit terbawa dalam wawancara pasca-pertandingannya dengan Sky Sports. Haaland harus dikejutkan dua kali saat ia mengubah gelombang udara biru.
Ditanya apakah dia merasa seharusnya mencetak hat-trick, Haaland menjawab bisa. “Ya, saya bisa. Jika Anda melihat peluang Gundo tepat sebelum saya pergi, saya seharusnya ada di sana. Saya mengacau tapi begitulah adanya,” ujarnya.(maq)
