Bola, edisiana.com – Pelatih Denmark Kasper Hjulmand tidak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya atas keputusan wasit memberikan hadiah penalti kepada Inggris di semifinal Euro 2020. Berkat pinalti itu timnya harus tersingkir karena kalah 2-1 .
Awalnya Denmark unggul terlebih dulu. Pada menit ke-30. Gelandang Damsgaard membobol gawang Pickford melalui tendangan bebas.
Tapi gol bunuh diri dari Simon Kjaer membuka harapan bagi Inggris. Setelah pertandingan berakhir 1-1 di waktu normal, Inggris mendapat hadiah penalti di perpanjangan waktu.
Tendangan Harry Kane sempat diselamatkan oleh Kasper Schmeichel, tetapi striker Inggris itu mencetak gol dari bola rebound.
“Kami sangat, sangat kecewa, dan sulit bagi saya untuk membicarakannya,” kata Hjulmand seperti dikutip ESPN setelah laga pada Kamis pagi, 8 Juli 2021 di Wembley.
Raheem Sterling mendapat penalti ketika ia masuk ke dalam kotak di sisi kanan. Lalu jatuh berusaha menerobos Mathias Jensen.
Sepintas tidak terlihat kontak kedua pemain. Dan memerlukan tinjauan video berulang kali. Setelah penantian singkat melalui VAR wasit memberikan keputusan pinalti.
“Kami sangat kecewa karena kami sudah sangat dekat dengan final. Itu adalah penalti yang seharusnya tidak menjadi penalti, dan itu mengganggu saya saat ini. Kami kecewa, kami sangat kecewa,” kata Hjulmand.
Menurutnya, kekalahan dalam pertandingan adalah satu hal biasa, itu pasti terjadi. Tetapi kalah dengan cara ini hanyalah kekecewaan, karena timnya telah banyak bertarung.
“Ini pahit; Saya pikir kita harus mencerna ini sebelum kita bisa menggambarkan perasaan ini, tapi ini pahit. Cara untuk meninggalkan turnamen,” Kasper mengucapkan rasa kecewanya.
Kekesalan Kasper pun menumpuk melihat bola ekstra masuk ke lapangan dekat garis pinggir lapangan. Permainan terus berlanjut meski mendapat bola ekstra, dengan Sterling melakukan pelanggaran beberapa detik kemudian.
Ditanya tentang pelanggaran itu, Sterling mengatakan dia merasa wasit melakukan keputusan yang tepat.
“Saya masuk ke kotak, dia menjulurkan kaki kanannya dan dia menyentuh kaki saya jadi itu penalti,” tambah Sterling.
Manajer Inggris Gareth Southgate melihat peristiwa seperti sudah terjadi di dunia sepak bola terutama di Eropa.
“Tapi, saya melihat pertandingan seperti ini di Inggris di mana saja itu terjadi. Dan gol itu tidak dianulir,” singkat Southgate.
Terlepas dari gol bunuh diri dan kekalahan, kapten Denmark Kjaer meninggalkan lapangan dengan kepala terangkat. Ia merasakan kekalahan itu secara terhormat karena timnya telah berusaha keras untuk menang. Tapi dewi fortuna belum memihak ke Denmark.(maq)
