edisiana.com – Pelatih Xavi Hernández mengatakan Barcelona bertekad untuk lolos babak 16 besar Liga Champions. Karena itu mereka menghindari kekalahan melawan Shakhtar Donetsk di Hamburg pada dinihari nanti.
Hal ini akan mewakili langkah selanjutnya dalam kemajuan mereka di bawah Xavi, yang minggu ini merayakan dua tahun bertugas di klub Catalan. Selama itu dia telah memenangkan LaLiga dan Piala Super Spanyol musim lalu.
“Menurut saya, ringkasannya sejauh ini adalah kami telah memenuhi tujuan yang kami tetapkan, baik staf pelatih maupun klub,” kata Xavi dinukil dari ESPN pada hari ini.
“Kami tiba di momen sulit [pada 2021-22] dan berhasil menyelamatkan musim. Musim kedua sangat positif dalam hal hasil, dengan dua trofi, dan juga dalam banyak momen dalam hal penampilan,” imbuhnya.
Menurutnya Barca sudah setengah jalan menuju tujuan yang diinginkan. “Kami harus memulihkan keunggulan dalam penampilan kami. Saya pikir kami melakukan pekerjaan dengan baik, namun kami baru setengah jalan mencapainya,” ujarnya.
“Kami ingin Barca kembali ke performa terbaiknya, terutama di Eropa, namun juga mendominasi kompetisi domestik,” sambung dia.
Barca terakhir kali memenangkan Liga Champions pada tahun 2015, ketika Xavi masih bermain untuk klub tersebut. Tapi secara bertahap menurun sejak saat itu dan tersingkir di babak grup dalam dua musim terakhir.
Mereka memulai kompetisi ini dengan baik tahun ini, memenangkan tiga pertandingan pembukaan mereka melawan Antwerp , Porto dan Shakhtar.
“Kami telah menyelesaikan pekerjaan rumah kami sejauh ini, dengan sembilan poin dari sembilan, dan sekarang kami memiliki peluang untuk mencapai tujuan pertama kami, yaitu mencapai babak 16 besar,” tambah Xavi.
Meski mengalami kemajuan di benua ini, Xavi mendapat kritik bulan ini setelah Barca meneruskan kekalahan pertama mereka musim ini. Melawan Real Madrid akhir pekan lalu, dengan penampilan di bawah standar saat melawan Real Sociedad pada hari Sabtu.
Barca mengalahkan La Real 1-0, namun Xavi menyebut penampilan timnya di babak pertama buruk meskipun ia merasa media telah bersikap terlalu keras sejak saat itu.
“Tetapi hal itu akan selalu terjadi di Barcelona. Yang bisa kami lakukan hanyalah menganalisis segala sesuatunya secara internal dan jujur, itu sudah kami lakukan,” ucapnya.(maq)