Bola, edisiana.com – Erling Haaland mengonversi penalti injury time untuk memberi Manchester City kemenangan atas Fulham. Namun dia sempat gugup sebelum menendang.
Tapi akhirnya berusia 22 tahun, bisa mengalahkan Bernd Leno dengan tendangan penalti pada menit ke-95 dan membawa timnya memuncaki Liga Premier.
Akibatnya memicu selebrasi liar di Etihad Stadium. Baik pelatih, pemain dan penonton. “Saya sebenarnya gugup. Itu adalah salah satu momen paling gugup dalam hidup saya,” kata Haaland kepada Sky Sports seperti dilansir BBC pada hari ini.
Haaland mengaku kegugupannya itu karena menjadi penentu kemenangan. Selain itu, di detik terakhir pertandingan City versus Fulham.
“Tapi untung bisa melewati situasi dengan cara yang tepat dan saya melakukannya. Itu adalah perasaan yang fantastis untuk mencetak gol,” tambahnya dengan senyum.
“Saya menyukainya. Saya cedera selama seminggu dan sangat penting bagi kami untuk menang,” ujarnya.
Haaland, yang diturunkan dari bangku cadangan awalnya telah mencetak gol melalui sundulan. Namun dianulir karena offside oleh VAR.
Selain itu dia juga memiliki empat target lainnya tapi gagal menguasai bola, dan juga tembakannya diblok bek lawan.
Namun, pemain Norwegia itu membuat Etihad berteriak. Usai mencetak penalti untuk City. Catatan sekarang Haaland memiliki 18 gol Liga Premier dalam 12 pertandingan pertamanya. Dan 23 dari 17 di semua kompetisi di musim ini.
Golnya sebagian besar penyelesaiannya spektakuler itu pada kali ini sempat mengenai tangan Leno. Tapi berakhir di bersih, seperti yang lainnya.
“Saya tidak peduli bagaimana itu masuk, ini tentang masuk. Itu adalah perasaan yang luar biasa,” ucap Haaland.
“Bagi saya, ini tentang datang dengan energi dan mencoba dan mendapatkan gol karena tiga poin ini sangat penting. Ini tentang mencoba mendapatkannya dan itulah yang kami lakukan,” sambungnya.
Pada penalti ini memang Haaland sedikit berbeda. Dia harus menunggu lama sebelum dia bisa mengambil penaltinya, pada menit ke-95 dengan skor 1-1.(maq)
