edisiana.com – Lamine Yamal terus menunjukkan bahwa ia pantas masuk dalam persaingan menuju Ballon d’Or 2025. Penampilan luar biasa pada laga Jumat dini hari menjadi bukti terbaru.
Dalam duel yang seolah satu lawan satu melawan Ousmane Dembélé—salah satu nama lain yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat—Lamine tampil jauh lebih menonjol. Pertarungan itu tidak seimbang sejak awal.
Yamal mencetak dua gol dan turut berperan aktif dalam gol pembuka yang dicetak oleh Nico Williams, berkat assist dari Mikel Oyarzabal. Sementara itu, Dembélé tampil di bawah performa terbaiknya dan nyaris tidak memberi dampak berarti bagi permainan tim Prancis.
Di sisi statistik, menukil Mundo Deportivo, Lamine Yamal benar-benar mendominasi. Ia memenangi 10 dari 12 duel, menyelesaikan dua dari tiga dribel, dan empat kali dilanggar oleh pertahanan Prancis yang kewalahan menghadapinya.
Salah satu korban utamanya adalah Theo Hernández, bek kiri berpengalaman yang menjalani salah satu malam paling sulit dalam kariernya. Ia tampak jauh lebih pasif dan tidak bisa lepas dari tekanan Lamine.
Sementara itu, Dembélé gagal memanfaatkan peluangnya. Dari empat tembakan, tidak satu pun berbuah gol, meskipun salah satunya sempat membentur tiang gawang.
Umpan-umpannya tidak buruk, namun tidak ada yang berbuah assist. Ketika ia ditarik keluar, Prancis tertinggal 1-4, mencerminkan dampak minim yang ia berikan di laga tersebut.
Marc Cucurella juga layak mendapat pujian khusus. Ia tampil solid dan konsisten dalam meredam pergerakan Dembélé, membuktikan sekali lagi bahwa ia adalah bek sayap dengan kualitas top.
Dengan performa-performa seperti ini, Lamine Yamal tak hanya menjadi bintang masa depan, tetapi juga sudah mulai mendekati status sebagai pemain terbaik dunia saat ini.(maq)