Bola, edisiana.com – Mantan pemain muda AC Milan, Seid Visin bunuh diri setelah menjadi korban pelecehan rasis.
Pemuda berusia 20 tahun itu ditemukan tewas di rumahnya di Campania, Italia. Visin, yang bermain di akademi muda AC Milan dan Benevento, lahir di Ethiopia tetapi saat kecil pindah ke Italia.
Dia diadopsi oleh orang tuanya Walter dan Maddalena di Nocera Inferiore dan melanjutkan untuk mengejar mimpinya menjadi pesepakbola.
Namun, pemain muda yang menjanjikan itu memutuskan untuk fokus pada studinya. Ia pensiun dari olahraga pada 2016. Tetapi terus bermain bola dengan Atletico Vitalica.
Itu adalah klub yang mengumumkan kematian tragisnya ketika dia dilaporkan di media Italia telah bunuh diri di rumah keluarganya di Nocera.
Dan dia ketahui menjadi korban rasisme ketika ditemukan surat memilukan yang ditulisnya serta dibacakan di pemakamannya pada Sabtu, 5 Juni 2021 .
“Sekarang, ke mana pun saya pergi, ke mana pun saya berada, di mana pun saya berada, saya merasa di pundak saya, seperti batu besar, beban pandangan orang yang skeptis, berprasangka, jijik, dan ketakutan,” tulisnya seperti dilansir The Sun.
Visin menjelaskan bahwa dia merasa peningkatan rasisme yang dideritanya oleh jumlah migran yang menetap di Italia.
Dia menceritakan sebuah kisah saat bekerja sebagai pelayan ketika seorang wanita kulit putih tua menolak untuk dilayani olehnya.
Pria muda itu dengan sedih mengatakan bahwa dia merasa harus membuktikan kepada orang-orang. “Mereka tidak mengenal saya, bahwa saya seperti mereka, bahwa saya orang Italia, bahwa saya berkulit putih,” katanya.
Dia menulis itu jika dia malu menjadi hitam. “Seolah-olah saya takut dikira imigran,” ujarnya.
Seperti ditulis media Italia, surat itu pertama kali ditulis pada Januari 2019 dan dikirim ke beberapa teman dan psikoterapisnya.
Sementara itu teman sekamar di AC Milan yaitu penjaga gawang tim nasional Italia Gianluigi Donnarumma menceritakan tentang Visin.
Penjaga gawang berusia 22 tahun itu adalah salah satu dari banyak komunitas sepak bola yang memberikan penghormatan kepada temannya.
Menurutnya, ia bertemu perkali dengan Seid setelah tiba di Milan. “Kami tinggal bersama di sekolah asrama, beberapa tahun telah berlalu tetapi saya tidak bisa dan saya tidak ingin melupakan senyumnya yang luar biasa, kegembiraan hidup itu,” kata Donnarumma.
“Dia adalah seorang teman, anak laki-laki sepertiku,” imbuhnya.
Kabar meninggalnya Visin ini juga diposting oleh pesepakbola Italia Claudio Marchisio di Facebook. Dan hampir 9.000 kali. (maq)