edisiana.com – Pelatih Jerman Julian Nagelsmann mengatakan fokusnya kini kepada Jamal dan bukan pada Yamal. Menjelang perempat final Euro 2024 melawan Spanyol yang mempertemukan dua bintang muda tersebut.
Penyerang Jerman Jamal Musala tampil mengesankan dalam penampilan tuan rumah sejauh ini. Ia mencetak tiga gol dalam empat pertandingan, termasuk satu gol dalam kemenangan babak 16 besar atas Denmark di Dortmund akhir pekan lalu.
Dan Lamine Yamal juga menjadi pemain termuda yang tampil di Euro pada usia 16 tahun 338 hari dalam pertandingan pembuka Spanyol melawan Kroasia.
Dia merupakan pemain sayap, bersama rekan setimnya Nico Williams telah menjadi salah satu fitur yang menonjol di La Roja kemajuan.
“Fokus saya bukan pada Yamal melainkan Jamal,” kata Nagelsmann seperti dilansir ESPN di Stuttgart Arena, pada jumpa pers pada Kamis kemarin.
“Kami sendiri punya banyak kualitas dan banyak pendekatan untuk melawan tim yang menyukai penguasaan bola. Kami punya varian. Spanyol juga akan kesulitan beradaptasi. Itu juga pendekatan kami dalam menguasai bola,” terangnya menambahkan.
Menurut Nagelsmann, ia memprediksi Spanyol berusaha menekan dengan sangat tinggi. Dan timnya akan memiliki peluang ketika mereka La Roja kehilangan bola.
“Ini bukan soal tiki-taka lagi. Ini soal cara mereka menciptakan lebih banyak peluang, lebih banyak dibandingkan masa lalu, tapi mereka juga mengambil risiko dan kami bisa menemukan solusi dalam situasi ini dengan cara sepak bola. Dan saya pikir kami akan melakukannya besok,” jelasnya.
Ditekan atas ancaman yang dibawa oleh Lamine Yamal, Nagelsmann memuji pemain Barcelona itu, meski ia merasa Jerman bisa memanfaatkan pengalamannya.
“Dia adalah talenta besar. Dia benar-benar konsisten musim ini, tidak banyak pemain seusianya, namun tantangannya sekarang adalah untuk mencapai hal itu selama bertahun-tahun,” imbuhnya.
“Kami harus bersiap, tapi di sisi lain, dia tidak punya banyak pengalaman ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginannya atau lawan melakukan tekel lebih kuat, tapi bukan rencana kami untuk memukulnya tepat di kaus kaki,” tutur mantan manajer Bayern Munich itu.(maq)