Bola, edisiana.com – Manchester City menang dengan susah payah. Dua gol Riyad Mahrez cukup menaklukkan sang tamu Paris Saint-Germain. City pun lolos ke final Liga Champions.
Hujan salju turun mengguyur Stadion Etihad pada Rabu dinihari, 5 Mei 2021. Rumput hijau di lapangan itu memutih. Sejumlah petugas stadion pun dengan cepat membersihkan salju.
Hujan itu seakan mengisyaratkan Paris Saint-Germain menangis. Dan seakan menandakan kekalahannya.
Pas pukul 02.00 WIB laga bergengsi semifinal Liga Champions dimulai. Neymar dkk langsung main gas. Menekan pasukan Pep Guardiola.
Manchester City hampir dibuat keteteran dari serangan skuad Pochettino. Untung Ruben Diaz dkk solid. Membentengi kiper Ederson.
Keasyikan menekan, PSG lengah. Umpan panjang yang diberi Ederson berhasil dikejar Oleksandr Zinchenko. Dia lalu memberikan umpan kepada Kevin De Bruyne yang menyusul di depan kotak pinalti.
Seketika De Bruyne menghajar. Tapi bola mengenai kaki bek PSG dan mengarah ke Mahrez di sebelah kanan. Tak ampun, pemain Aljazair itu menendang ke sudut gawang. Navaz gagal mengantisipasinya.
Skor pun menjadi 1-0. Para pemain PSG pun mengamuk. Serang bertubi-tubi menuju ke pertahanan The Citizens. Untung lini belakangnya kokoh. Skor tersebut tak berubah sampai jeda.
Babak kedua Neymar dkk mengulangi lagi. Gempuran makin kencang di pertahanan City.
Melihat kondisi itu, Pep Guardiola pun tak tenang. Dia berdiri dan sambil teriak-teriak di pinggir lapangan. Menginstruksikan kepada para pemainnya.
Di tengah asyik penyerangan itu, City melakukan serang balik. Foden yang mendapat bola berlari kencang di depan. Pas di kotak terlarang bola diberikan kepada Mahrez. Dengan gampang pemain wing itu mencetak gol.
Permainan makin keras. Dan menyulut emosi. Sering terjadi kegaduhan antara pemain City dan PSG. Puncak pada menit ke-69. De Maria dikartu merah. Dia menginjak kaki Fernandinho saat di pinggir lapangan.
Laga tetap panas. Pochettino memasukkan sejumlah pemainnya. Mulai pada menit 73 sampai menit 80 terjadi lima pergantian pemain. Tapi penyebaran itu tak memberi efek apapun.
Justru dengan menang jumlah pemain, City yang lebih berkuasa di lapangan. Menekan PSG. Kendati dimasukkan tiga striker, Gabriel Jesus, Raheem Sterling, dan Sergio Aguero tidak pertambahan gol. Sampai peluit dibunyikan wasit skor tetap 2-0.
Dengan kemenangan ini, Pep Guardiola mencetak sejarah. Setelah sekian lama tak masuk final Champions. Keren Pep Guardiola! (maq)