edisiana.com – Liverpool telah didenda £25.000 oleh FA karena melanggar disiplin ketika kalah 2-1 dì Tottenham Hotspur pada akhir pekan kemarin.
The Reds menyelesaikan pertandingan dengan sembilan pemain lantaran Curtis Jones dan Diogo Jota mendapatkan kartu merah.
Sementara itu sampai saat ini gol Luis Diaz yang dianulir terbukti menjadi bahan pembicaraan hangat dì Liga Inggris.
Penyerang Liverpool secara keliru dianggap offside setelah kesalahan manusia yang signifikan diakui oleh PGMOL.
Liverpool mengatakan kegagalan PGMOL merusak integritas olahraga. Sekarang diketahui bahwa Liverpool akan didenda karena menerima delapan kartu dalam permainan tersebut.
Melansir Daylimail pada hari ini, menurut peraturan FA, klub mana pun yang menerima enam atau lebih peringatan atau pemecatan, termasuk di area galian, akan didenda.
Selain Jones dan Jota yang menerima kartu merah – Alexis Mac Allister, Mohamed Salah, Andy Robertson dan Virgil Van Dijk semuanya menerima kartu kuning bersama asisten manajer Peter Krawietz.
Karena sanksi finansial bersifat otomatis, maka tidak ada biaya untuk menjawabnya dan kabarnya tidak akan ada pernyataan dari FA.
Sementara itu, Tottenham hanya menerima total lima kartu kuning, mereka tidak akan menerima denda.
Sedangkan Mac Allister akan didenda atas komentarnya pada postingan Christian Romero di mana ia menulis bahwa Tottenham bermain dengan 12 pemain termasuk wasit.
The Reds juga merilis pernyataan tentang keputusan dalam sebuah pertandingan dan menuduh PGMOL merusak integritas olahraga.
“Klub Sepak Bola Liverpool mengakui pengakuan PGMOL atas kegagalan mereka tadi malam. Jelas bahwa penerapan hukum permainan yang benar tidak terjadi, sehingga integritas olahraga terpuruk,” ujarnya.
“Kami sepenuhnya menerima tekanan yang dialami ofisial pertandingan, tetapi tekanan ini seharusnya dapat dikurangi, bukan diperparah, dengan keberadaan dan penerapan VAR,” masih dalam penyataan klub.
Oleh karena itu, kata klub Liverpool, tidaklah memuaskan jika tidak tersedia waktu yang cukup untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat dan tidak adanya intervensi lanjutan.
“Kegagalan seperti ini telah dikategorikan sebagai kesalahan manusia yang signifikan juga tidak dapat diterima. Setiap dan seluruh hasil harus ditetapkan hanya melalui tinjauan dan dengan transparansi penuh,” paparnya.(maq)