
Riau, edisiana.com – Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono, menyebut ada tiga titik lidah api di Cagar Biosfer di Kabupaten Bengkalis, Riau itu. Dua titik di antaranya sudah ditangani dan dilakukan pemadaman.
Menurut Suharyono, satu lagi titik lidah api belum tertangani karena masalah jangkauan sumber air. “Semua selang kami sambung tapi belum sampai. Kami harapkan tidak meluas,” sambungnya seperti dilansir mediacenter.riau.go.id pada Rabu, 3 Maret 2021.
Untuk sementara, imbuh Soharyono, pihaknya melakukan bahan dan keterangan dari tim BKSDA dan nanti dikoordinasikan dengan penegak hukum. “Kalau kami bisa buktikan, dapat bukti-bukti awal harus ditindak. Kami lihat titik awal kebakaran, dapat diduga disiapkan untuk kebun sawit, dia tidak bisa kendalikan dan merembet ke lokasi-lokasi lain,” terang Soharyono.
Kebakaran tersebut, jelasnya, berawal dari perbatasan dan dari dalam kawasan Cagar Biosfer. Dari dalam kawasan ini yang kemudian terhubung menjadi tiga titik.
Dia menduga, pelaku pembakaran hutan dan lahan ini ada persiapan untuk menanam bibit sawit.
“Biasanya begitu, untuk kali ini jangan harap bisa menanam. Karena kami lihat ada bibit sawit juga di sana. Tidak diizinkan kegiatan apapun untuk menanam sawit di sana,” tegas Soharyono.(maq)