Dua Kota di Riau Alami Inflasi, Inilah Penyebabnya

463
Kepala BPS Provinsi Riau, Misfaruddin. Foto: RBP

Riau, edisiana.com – Dua dari  tiga kota di Provinsi Riau  mengalami inflasi pada akhir tahun 2021. Dan satu lagi deflasi. Penyebabnya karena peningkatan harga  di tujuh kelompok pengeluaran. 

Badan Pusat Stastik Provinsi Riau menyebutkan tujuh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok penyediaan makan dan minuman/restoran sebesar 0,50 persen, diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,44 persen, kelompok transportasi sebesar 0,35 persen.

Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,21 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,17 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen.

BACA JUGA:  Direktur BUP BP Batam Ajak KTKBM Tetap Kreatif, Produktif, dan Kompak

“Komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Desember 2021, antara lain kontrak rumah, bawang merah, nasi dengan lauk, cabai rawit, telur ayam ras, ayam hidup, minyak goreng, beras, tarif angkutan udara dan daging ayam ras,” kata Kepala BPS Provinsi Riau,Misfaruddin seperti dilansir Mediacenter Riau pada hari ini. 

BACA JUGA:  Bio Solar Langka dì Riau, Stop! Mobil Dinas Pakai BBM Subsidi

Ada pun ketiga kota itu adalah  Pekanbaru, Tembilahan dan Kota Dumai. “Dari tiga kota indek harga konsumen (IHK) di Provinsi Riau, dua kota mengalami inflasi yaitu, Kota Pekanbaru sebesar 0,07 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,29 persen,” tuturnya. 

“Sementara Kota Dumai mengalami deflasi sebesar 0,13 persen,” imbuh Misfaruddin. 

Di sisi lain dua kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,45 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen. 

BACA JUGA:  Batam Jadi Titik Tumpu Utama Pemulihan Ekonomi Nasional

Sedangkan dua kelompok lainnya yaitu kelompok rekreasi, olahraga dan budaya dan kelompok pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya.

“Untuk komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain cabai merah, tomat, udang basah, wortel, cabai hijau, jeruk, kol putih dan klengkeng,” paparnya.(maq)

BAGIKAN