edisiana.com – Kiper Diogo Costa menyelamatkan ketiga penalti saat Portugal menang 3-0 dalam adu penalti melawan Slovenia yang menahan imbang 0-0.
Portugal sempat punya peluang emas tapi kegagalan Cristiano Ronaldo dari titik penalti di extratime dalam putaran dramatis Euro 2024, Selasa dinihari membuat laga dilanjutkan dengan adu tos-tosan.
Portugal harus berterima kasih kepada penjaga gawang atas penyelamatan satu lawan satu dari Slovenia Benjamin Sesko ketika Portugal yang beruntung lolos dan bertemu di perempat final dengan Prancis di Hamburg pada hari Jumat mendatang.
Costa menyelamatkan tendangan Josip Ilicic, Jure Balkovec, dan Benjamin Verbic dalam adu penalti untuk mengirim timnya ke babak berikutnya dengan performa yang sebagian besar kurang maksimal.
“Ini mungkin pertandingan terbaik dalam hidup saya. Saya fokus melakukan apa yang harus saya lakukan. Saya melakukannya dengan firasat saya,” ujar Costa dinukil dari ESPN pada hari ini.
“Tentu saja kami telah menganalisis para pengambil penalti, namun para pemain mengubah cara mereka menembak. Saya sangat senang dan sangat bersemangat bisa membantu tim,” tambahnya.
Ronaldo khususnya akan menjadi sorotan karena ia menyia-nyiakan beberapa peluang namun gagal mengeksekusi penalti di perpanjangan waktu yang membuatnya berlinang air mata dan perlu dihibur oleh rekan satu timnya.
“Saya berada di titik terendah. Ketika tim sangat membutuhkan saya,” kata Ronaldo sebelum kembali menangis.
“Kesedihan di awal adalah kegembiraan di akhir. Itulah sepak bola. Momen, momen yang tak bisa dijelaskan,” imbuhnya.
Portugal mendapat hadiah penalti di penghujung babak pertama babak tambahan ketika laju Diogo Jota ke dalam kotak penalti dihentikan oleh bek Vanja Drkusic.
Bek Slovenia yang sudah mendapat kartu kuning dan beruntung tidak menerima kartu kuning kedua.
Portugal sebenarnya memiliki penendang penalti yang andal di tim mereka, Bruno Fernandes, namun kapten Ronaldo memilih untuk mengambilnya.
Usaha Ronaldo berhasil diselamatkan dengan luar biasa di sisi kirinya oleh pemain Slovenia Jan Oblak yang mendorong bola ke tiang gawang.(maq)