Sejarah Baru, Buka Pelayaran Direct Call Batam-China

208
Kepala BP Batam Muhammad Rudi di sela-sela acara peresmian pembukaan pelayaran dari Batam langsung ke China. Foto: Humas

edisiana.com – Setelah berhasil mendatangkan Ship to Shore (STS) Crane pada tahun lalu, tahun ini, BP Batam membuka pelayaran Direct Call perdana, rute di Pelabuhan Batu Ampar, Batam-China.

Direct call merupakan pelayaran langsung peti kemas dari pelabuhan dalam negeri ke pelabuhan tujuan yang ada di luar negeri tanpa singgah di pelabuhan manapun yang ada di dalam negeri.

Dengan demikian, ekspor dan impor yang sebelumnya melalui Singapura, saat ini sudah bisa langsung menuju China.Pelayaran langsung ini, dioperasikan oleh Shandong International Transportation Corporation (SITC) China.

BACA JUGA:  Besok, Driver Online Batam Demo, Tuntut Kenaikan Tarif

Pada pelayaran rute perdana dari China menuju Batam, SITC China mengoperasikan kapal MV SITC Hakata. Kapal dengan bobot 23.000 GT itu, bersandar di Pelabuhan Batu Ampar, Minggu, 31 Maret.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengapresiasi atas pembukaan Direct Call Batam-China ini. Ia mengatakan, pembukaan pelayaran langsung ini merupakan perintah dari Presiden Jokowi kepada dirinya.

Sehingga momen pembukaan pelayaran langsung ini, sebagai momentum dalam mengembangkan rute lainnya.

BACA JUGA:  iPhone Flip Akan Hadir Ini Perkiraan Harganya

“Bukan berapa jumlah kapal ke China hari ini, tapi tugas kita bagaimana kita mempersiapkan barang untuk diberangkatkan ke sana dan daerah lainnya. Kalau barang semakin banyak, maka semakin banyak linenya ke daerah lain,” kata Muhammad Rudi.

Muhammad Rudi melanjutkan, kedepannya diharapkan seluruh perusahaan di Kota Batam bisa memanfaatkan pelayaran langsung ke China ini.

Tidak hanya ke China, namun juga ke beberapa negara lainnya. Sehingga biaya logistik dari Batam ke sejumlah negara bisa lebih murah seperti ekspor ke China saat ini.

BACA JUGA:  WTP 5 Duriangkang dan Tembesi Selesai, Suplai Air ke Batam Center, Tanjung Uma, Tanjung Uncang Optimal

Tidak hanya kemudahan dalam pengiriman barang, Muhammad Rudi juga berpesan kepada PT Persero untuk mempermudah segala pelayanan di pelabuhan.

“Kalau barang sudah ada, pelayarannya juga sudah ada, ditambah dengan pelayanan yang tidak berbelit, maka orang akan melihat Batam sebagai tempat pengiriman barang. Maka target 2 juta TEuS per tahun, ini akan bisa dicapai,” imbuhnya.(maq)

BAGIKAN