Bola, edisiana.com – Paris Saint Germain (PSG) benar-benar kehilangan kesabaran terhadap pemainnya, Kylian Mbappe. Manajemen PSG berencana akan menjual Mbappe ke klub lain akhir musim ini.
Kehilangan kesabaran manajemen PSG ini lantaran belum ada kesepakatan dengan agennya untuk memperpanjang kontrak baru.
Mbappe sepanjang karirnya telah mencetak 120 gol dalam 160 penampilan di PSG sejak tiba dari Monaco pada tahun 2017 silam.
Dan kontrak Mbappe akan berakhir pada Juni 2022. Karena itu PSG mengusulkan kontrak baru. Namun kesepakatan alot. Hingga sampai kini pun macet.
Mbappe sendiri tengah diincar klub raksasa Eropa. Seperti Liverpool, Real Madrid dan Juventus. Begitu juga Barcelona dan Manchester City merasa tertarik dengan pemain Timnas Prancis ini.
Sehingga jika pembicara kontrak baru itu mentok, ada kemungkinan penyerang terbaik dunia akan dijual kepada klub-klub tersebut. Guna menghilangkan status bebas transfer.
Menurut Le Parisien, direktur olahraga PSG Leonardo dan pemilik Nasser Al-Khelaifi, pihak PSG sudah sangat frustrasi dengan negosiasi mereka dengan kubu Mbappe. Sehingga mereka telah menurunkan harga transfer mereka untuk pemain terbaik Piala Dunia 2018 itu.
Sementara Mauricio Pochettino menuding Mbappe sebagai boneka dari klub yang berpusat di ibu kota Prancis itu.
Seperti laporan Metro Sport PSG berani menurunkan harga antara Mbappe dari 120-150 juta poundsterling menjadi 102-128 juta pounds di jendela transfer musim panas ini.
Mbappe sendiri menegaskan tidak ada kemajuan yang dibuat sehubungan dengan perpanjangan di PSG.
“Jika sudah bergerak maju, saya pasti sudah datang untuk membicarakannya,” kata dia usai Prancis menang 1-0 di babak kualifikasi Piala Dunia atas Bosnia-Herzegovina.
“Tentu saja, saya akan membicarakannya setelah saya mengambil keputusan,” imbuhnya.
Mbappe yakin akan menghadapi kritik dan pengawasan yang lebih intens daripada rekan-rekan Timnas Prancisnl karena statusnya dan fakta bermain untuk PSG.
“Tentu melelahkan, terutama ketika bermain untuk klub di negara sendiri dan memberikan segalanya untuk tim nasional. Setelah beberapa saat itu melelahkan, ” tutur Mbappe.
“ Ini berbeda untuk pemain yang bermain di luar negeri. Mereka hanya kembali ke sini untuk tim nasional. Saya di sana sepanjang waktu, mereka lebih banyak membicarakan saya,” keluhnya.
Ia mengaku masa depannya tergantung pada media masa. Karena mempunyai peranan penting untuk karirnya.
“Yang paling penting adalah merasa nyaman di tempat Anda berada, dan bersenang-senang setiap hari,” pungkasnya.(maq)