edisiana.com – Julian Alvarez mengaku terkejut dengan rotasi starting XI yang dilakukan Pep Guardiola. Karena Pep nyaris tidak pernah memilih susunan pemain yang sama.
Namun, dia mengatakan ada manfaat dari kebijakan rotasi karena memastikan para pemain tetap waspada.
“Sebelum saya datang ke sini, saya tahu cara kerja Pep, tapi bahkan saya terkejut dengan banyaknya rotasi yang ada,’ kata dia dikutip dari Daylimail pada Kamis ini.
Dan kebijakan rotasi Guardiola itu telah dikritik di masa lalu yang slalu membuat perubahan untuk tiap pertandingan besar.
Termasuk di final Liga Champions 2021 melawan Chelsea. Dia memilih untuk tidak memainkan gelandang bertahan dengan Fernandinho dicadangkan.
Dan yang paling terkenal saat mengatur tim Bayern Munich untuk menyerang Real Madrid di leg kedua semifinal Liga Champions 2014 sebelum dihajar 4-0.
Begitu juga pada tahun 2020 ia memilih memainkan formasi 3-5-2 melawan Lyon di perempat final Liga Champions sebelum timnya dikalahkan 3-1.
Alvarez menegaskan setelah pulang dari Piala Dunia, dia ingin cepat memusatkan perhatiannya kembali ke Man City saat mereka berusaha menekan Arsenal dan memperkecil jarak di puncak Liga Premier.(maq)