edisiana.com – Nama Marco Asensio naik daun sejak pindah ke Aston Villa. Karena tampil apik dengan klub barunya. Dia paling moncer di antara pemain rekrutan bulan Januari lalu. Dengan sudah mencetak empat gol.
Ayahnya memang menginginkan Asensio menjadi sepak bola top. Sebab, sang bapak memberinya nama seperti nama penyerang legendaris Belanda, Marco van Basten.
Namun pria berusia 29 tahun ini telah menorehkan karier yang mengesankan dengan kemampuannya sendiri.
Setelah memulai kariernya di Mallorca, ia sempat bermain di Espanyol. Tampil menonjol di klub rival sekota Barcelona, makanya ia ditarik bergabung dengan Real Madrid.
Di klub ibu kota Spanyol itu ia membantu Los Blancos menjuarai La Liga empat kali dan Liga Champions tiga kali.
Secara total ia memenangkan 17 trofi di Real. Dan sama banyaknya dengan pemain yang dianggap salah satu terhebat di dunia sepak bola, Alfredo Di Stefano.
Setelah tujuh musim di Madrid petualang barunya, ia pindah ke raksasa Prancis PSG. Di sana dia membantu mereka memenangkan treble domestik tahun lalu.
Mengingat keberhasilan yang telah dinikmatinya, bergabung dengan klub yang saat ini tidak menantang gelar liga tentu saja menarik perhatian.
Namun Unai Emery sudah lama mengagumi Asensio dan memainkan peran kunci dalam perekrutannya.
“Unai telah mencoba mendatangkan Asensio setidaknya di tiga bursa transfer. Dia selalu mengatakan kepada Unai bahwa dia ingin bekerja dengannya dan berkembang bersamanya,” kata pengamat sepak bola Spanyol Guillem Balague dinukil dari BBC, pada Sabtu ini.
Untuk menambah daya tarik Asensio datang, Emery menjanjikan posisinya sebagai nomor 10.
“Dia belum bermain di sana sejak Mallorca. Di Madrid dia tidak diizinkan, jadi itulah diskusi yang dia lakukan dengan Unai. Dia diberi tahu nomor 10 dan dapat melihat konsekuensi baiknya,” tutup Balague.(maq)