Bola, edisiana.com – CEO Everton Denise Barrett-Baxendale mengajukan permohonan reami kepada kepala eksekutif Liga Premier Richard Masters dan kepala petugas sepak bola Tony Scholes.
Seperti dilansir The Athelitic, Barrett-Baxendale mengatakan prihatin dengan standar wasit dalam pertandingan terakhir Everton dan meminta maaf untuk diberikan kepada Lampard dan para pemainnya.
Seperti diketahui Everton kalah 1-0 dalam pertandingan akhir pekan kemarin. Gol sematawayang diciptakan Phil Foden.
Sayang menjelang akhir pertandingan Everton memiliki kesempatan penalti lantaran tangan Rodri menyentuh bola di kotak terlarang.
Namun keputusan wasit beda. Wasit Paul Tierney dan ofisial VAR Chris Kavanagh tidak memberikan keputusan penalti.
Pihak Liga Premier kemudian mengklaim bahwa tidak cukup bukti yang jelas untuk menunjukkan secara meyakinkan bahwa itu adalah handball.
“Keputusan itu luar biasa, luar biasa, dan itu membuat kami kehilangan kesempatan untuk mendapatkan apa yang pantas kami dapatkan,” kata bos Everton Frank Lampard dikutip Metro Sports.
Lampard pun sempat berbicara dengan wasit terkait masalah offside sebelum handball-nya gelandang Manchester City itu.
“Tidak perlu lebih dari lima detik untuk mengetahui bahwa itu adalah penalti. Dia [Kavanagh] seharusnya memberitahu wasit untuk memberikannya atau menyuruhnya untuk melihatnya,” protes Lampard.(maq)